Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengambil tiga langkah awal dalam menangani banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Luwu Utara, pada Senin-Selasa (16-17/07/2020).

Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah saat meninjau langsung lokasi banjir di Luwu Utara, Kamis menyampaikan rasa prihatinnya atas peristiwa banjir bandang di Luwu Utara dan mengambil tiga langkah awal atas peristiwa ini.

"Tentu kita prihatin dengan kejadian ini. Saya meyakini Ibu Bupati sangat terpukul dengan kejadian ini. Tapi kami sudah menyampaikan langkah awal kita yang pertama mencari keluarga yang belum ditemukan, itu dulu," kata Nurdin Abdullah.

Baca juga: Korban jiwa banjir bandang Luwu Utara bertambah jadi 30 orang

Selanjutnya kedua memastikan logistik tersedia, seperti air bersih. Ketiga yang harus dipulihkan, yakni jaringan listrik dan jaringan komunikasi.

"Jaringan (komunikasi) supaya kita dapat berkumpul dengan keluarga. Bagaimanapun, jaringan sangat penting, karena dari mana-mana keluarga pasti khawatir. Mau menghubungi keluarganya," sebut Nurdin.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kabupaten Luwu Utara menginisiasi untuk menyiapkan tempat tinggal sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir.

Baca juga: Kemensos salurkan Rp1,97 miliar untuk korban banjir di Masamba

Bersama Kapolda, Pangdam dan Kajati, ia datang untuk memberikan dukungan kepada bupati agar dapat berkonsentrasi menyelamatkan warga dan menyelesaikan kondisi ini dengan cepat.

"Dan Bapak Presiden juga sudah menyampaikan rasa prihatinnya dengan kondisi ini. Dan beliau langsung memerintahkan Panglima TNI, terus Menteri PUPR, kepala BNPB untuk betul-betul bersatu datang ke Luwu Utara untuk menyelesaikan berbagai hal," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Sulsel laporkan banjir Lutra kepada Presiden
Baca juga: Gus Menteri minta kades bantu korban banjir bandang Masamba
Baca juga: BNPB masih kumpulkan data pemicu banjir bandang Luwu Utara

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020