Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)
Jakarta (ANTARA) - Pasien sembuh dari infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 326 orang pada hari Minggu (19/7) sehingga  total pasien sembuh  menjadi 10.444 (hari sebelumnya 10.118 orang).

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Minggu, menyebutkan pertambahan kasus sembuh  ini, lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus positif  COVID-19 yang  meningkat 312 kasus, menjadikan total kasus hingga saat ini 16.351 (hari sebelumnya 16.039 kasus).

Penambahan kasus positif sebanyak 312 tersebut, lebih tinggi dibandingkan penambahan Jumat (17/7) di angka 231 kasus, pertambahan pada Kamis (16/7) sebanyak 304 kasus, pada Rabu (15/7) sebanyak 258 orang, Selasa (14/7) sebanyak 275 kasus dan Senin (13/7) sebanyak 279 kasus.

Namun jumlah tersebut masih berada di bawah penambahan kasus pada Sabtu (18/7) sebanyak 331 kasus, pada Minggu (12/7) sebanyak 404 kasus dan penambahan pada Sabtu (11/7) sebanyak 359 kasus.

Adapun pasien meninggal dunia pada hari Minggu ini bertambah lima orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 745 orang (hari sebelumnya 740 orang).

Sedangkan yang masih dinyatakan positif COVID-19, 925 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 892 orang) dan 4.237 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah (sebelumnya 4.289 orang).

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat, dan discarded.

Berdasarkan keterangan Pemprov DKI, untuk suspek berjumlah 52.586 orang (sebelumnya 52.081 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 48.646 orang (hari sebelumnya 48.523), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 610 orang (sebelumnya 584 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.136 orang (sebelumnya 780) dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.

Baca juga: Tembus 16 ribu kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu

Selain itu, untuk probable berjumlah 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang, yang meninggal sebanyak empat orang. Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah 1.803 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.758 orang, yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 45 orang.

"Untuk Kontak Erat berjumlah 81.327 orang (sebelumnya 80.418 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 73.955 orang (sebelumnya 73.887 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 7.372 orang (sebelumnya 6.531 orang). Sedangkan, untuk discarded sebanyak 5.712 orang (sebelumnya 5.713 orang)," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani dalam keterangannya.

Baca juga: Pemprov DKI targetkan Sarana Jaya setor PAD Rp64,9 miliar

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 18 Juli 2020 sudah ada 448.780 sampel (sebelumnya 441.734 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 18 Juli 2020, dilakukan pada 4.891 orang. Sebanyak 4.252 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 312 positif dan 3.940 negatif.

Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 279.120 orang (hari sebelumnya 276.948 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.706 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 269.414 orang (hari sebelumnya 267.242 orang) dinyatakan non-reaktif.

Baca juga: GPBSI tak permasalahkan penundaan pembukaan bioskop di Ibu Kota

Untuk kasus positif, tambah Fify, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Sejak tanggal 4 Juni, Kepala Dinkes DKI Jakarta mengeluarkan surat edaran untuk Puskesmas melakukan Active Case Finding selain terus melakukan contact tracing. Puskesmas menyisir pasar, tempat umum, RW rawan di pemukiman yang diperkirakan terdapat penularan kasus berdasarkan perhitungan epidemologi.

Mengingat 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu:
• Memakai masker dengan benar;
• Menjaga jarak aman 1-2 meter;
• Mencuci tangan sesering mungkin.

Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 persen dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta juga mengapresiasi kantor yang memberlakukan 50 persen kerja dari rumah.

Jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ucap Fifi, juga tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, dan pasar.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020