Iya sudah sampai. Tentu pasti disiapkan nanti kan untuk uji klinis tahap ketiga
Jakarta (ANTARA) - Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) Ali Ghufron Mukti mengatakan calon vaksin dari perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd., tiba di Indonesia dan akan segera diuji klinis tahap III.

"Iya sudah sampai. Tentu pasti disiapkan nanti kan untuk uji klinis tahap ketiga," kata Ghufron kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Calon vaksin itu telah diserahkan ke PT Bio Farma. Uji klinis tahap III untuk kandidat vaksin itu akan dilakukan di Indonesia melalui kerja sama PT Bio Farma dan Sinovac Biotech Ltd.

Baca juga: Stafsus BUMN: Bio Farma uji klinis vaksin Covid dari Sinovac China

Ghufron menuturkan secepatnya uji klinis tahap III akan dilakukan, yang diperkirakan akan berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Vaksin itu tiba di Indonesia pada Minggu (19/7).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan dan Universitas Padjajaran (Unpad) juga akan dilibatkan dalam mempersiapkan uji klinis tahap III itu.

Bio Farma akan bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mempersiapkan uji klinis tahap tiga tersebut.

Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga terlibat dalam proses uji klinis kandidat vaksin tersebut.

Baca juga: Bangladesh restui uji tahap akhir vaksin COVID-19 Sinovac China

"Hampir semua uji klinis Balitbangkes ikut memsupervisi," tuturnya.

Ghufron menuturkan banyak aspek yang harus dipersiapkan untuk uji klinis tahap III termasuk prosedur, izin, protokol, dan subyek yang akan mengikuti uji klinis tersebut.

"Jumlah sampelnya menentukan berapa lama (uji klinis), semakin besar tentu semakin lama," ujarnya.

Jika menggunakan sampel yang lebih besar, maka kekuatan akan bertambah besar atau lebih mudah untuk mendeteksi perbedaan antara yang divaksin dan yang tidak divaksin.

Jika semua persyaratan untuk persiapan uji klinis vaksin sudah diselesaikan, maka kemungkinan uji klinis bisa dilakukan pada Agustus 2020.

Baca juga: Inggris tanda tangani kesepakatan dengan Pfizer untuk vaksin COVID-19

"Asal sudah siap prosedurnya, protokolnya izinnya dan lain-lain subjeknya itu kan perlu persiapan perlu waktu perlu proses itu sudah selesai sudah siap semua ya digarap," tutur Ghufron.

Selain bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk menemukan vaksin yang tepat untuk menangani pandemik COVID-19, Indonesia juga sedang membuat vaksin mandiri yang berbasis protein rekombinan.

Proses pengembangan vaksin Merah Putih itu dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Dari riset dan pengembangan itu, Lembaga Eijkman menargetkan bibit vaksin akan didapat pada 2021.

Baca juga: Eijkman: progres pengembangan vaksin Merah Putih 20 persen

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020