Seoul (ANTARA) - Seekor panda asal China di Taman Everland, Korea Selatan, telah melahirkan seorang anak yang merupakan bayi panda pertama yang lahir di negara itu dan peristiwa langka untuk spesies yang terancam punah.

Panda betina berusia tujuh tahun bernama Ai Bao dikawinkan dengan panda jantan berusia delapan tahun Le Bao pada Maret lalu. Si betina melahirkan seekor bayi panda yang sehat pada Senin malam (21/7) pukul 21.49 di Yongin, menurut keterangan pihak kebun binatang.

Anak pertama pasangan panda itu dipastikan adalah betina berukuran 16,5 centimeter dengan berat 197 gram. Kondisi induk dan bayi panda terlihat sehat.

Dalam rekaman yang dirilis oleh Everland, Ai Bao terlihat merangkak di tanah sebelum melahirkan dan menjilati bayi yang menggeliat itu.

Kebun binatang membuat tempat perlindungan khusus untuk bayi panda, yang akan melakukan debut di depan umum dalam waktu sekitar lima atau enam bulan, begitu dia bisa berjalan dan makan bambu.

Sebelumnya, bayi dan ibunya akan tinggal di belakang layar karena alasan kesehatan.

Panda raksasa adalah salah satu spesies yang paling terancam punah di dunia. Panda betina hanya dapat hamil sekali setahun selama satu hingga tiga hari pada Maret hingga April, yang membuat reproduksi sulit.

Pasangan Ai Bao dan Le Bao tiba di Korea Selatan dari Provinsi Sichuan, China, dengan pinjaman 15 tahun 2016, sebagaimana disepakati oleh kedua negara dalam konferensi tingkat tinggi pada 2014.

China telah mengirim panda-panda ke luar negeri sebagai tanda niat baik sejak 1950-an sebagai bagian dari apa yang dikenal sebagai "diplomasi panda".

Kedua panda, Ai Bao dan Le Bao, adalah yang pertama tiba di Korea Selatan dari China sejak 1994. Anak mereka diperkirakan akan kembali ke China dalam waktu tiga atau empat tahun, kata kebun binatang Everland.


Sumber: Reuters

Baca juga: Panda di Kanada dikembalikan ke China karena masalah pakan

Baca juga: Kebun binatang ditutup, panda raksasa di Moskow kangen manusia

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020