sementara ini mereka diinapkan di hotel untuk isolasi sambil menunggu hasil tes usap keluar
Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 47 dari 347 pedagang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat COVID-19 secara massal yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya di Pasar Pabean dan Jalan Panggung, Kota Surabaya, Jatim, pada Sabtu (25/7).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya (Satpol PP) Eddy Christijanto di Surabaya, Minggu, mengatakan mereka yang dinyatakan reaktif langsung dites usap.

Baca juga: Permintaan pemotongan hewan kurban di RPH Surabaya meningkat

"Mereka yang reaktif kan belum tentu positif COVID-19. Tetapi sementara ini mereka diinapkan di hotel untuk isolasi sambil menunggu hasil tes usap keluar," katanya.

Ia menjelaskan tes cepat disertai tes usap ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa di Pasar Keputran Utara dan Pasar Keputran Selatan.

Baca juga: Kebun Binatang Surabaya dibuka kembali 27 Juli

Menurutnya, Pemkot Surabaya memang gencar melakukan tes COVID-19 untuk menekan penyebaran COVID-19, salah satu sasarannya adalah pasar-pasar tradisional.

"Tujuan kita adalah untuk melihat langkah apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Menurut dia, tes cepat dan tes usap kemungkinan akan dilakukan di semua pasar tradisional di Surabaya. "Kami akan melihat potensi mana yang memang harus kita 'treatment' ," katanya.

Baca juga: Ratusan pasien COVID-19 sembuh di Surabaya ikut senam pernafasan

Bahkan, kata dia, Pemkot Surabaya tidak henti-hentinya mengimbau seluruh warga menerapkan protokol kesehatan dengan patuh memakai masker, sering cuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta saling menjaga jarak di mana pun berada.

Eddy menceritakan personel dari Satpol PP, BPB Linmas, tenaga medis dari Dinas Kesehatan, TNI serta kepolisian ini langsung berpencar di Pasar Pabean dan Jalan Panggung. Mereka bertugas menutup seluruh akses masuk dan keluar dari kawasan itu.

Baca juga: Saat pandemi, gunakan dana BOS biayai pembelajaran daring di Surabaya

Hasilnya, kata dia, banyak orang yang ingin menghindar berusaha pergi. Tetapi mereka tidak bisa ke mana-mana karena akses jalan sudah ditutup.

"Mereka hanya diizinkan keluar dari lokasi itu jika memiliki bukti surat telah mengikuti tes cepat dan hasilnya dinyatakan non-reaktif. Akhirnya, mau tidak mau mereka pun mengikuti tes cepat," katanya.

Baca juga: 28 santri Gontor Ponorogo positif terjangkit COVID-19
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020