Cangkang kerang sangat cocok diolah menjadi berbagai cenderamata menarik dan bernilai jual tinggi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP mendorong agar semakin banyak warga yang mencoba alternatif usaha berupa pengolahan cangkang kerang yang bila ditekuni dengan baik berpotensi membawa penghasilan tambahan saat pandemi.

"Dengan bentuk yang unik dan warna beragam, cangkang kerang sangat cocok diolah menjadi berbagai cenderamata menarik dan bernilai jual tinggi," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam rilis di Jakarta, Minggu.

Menurut Sjarief, usaha kerajinan kerang ini dapat menjadi alternatif usaha untuk membantu perekonomian keluarga, utamanya di tengah pandemi COVID-19.

Ia mengemukakan bahwa berbagai pihak harus jeli dalam melihat berbagai peluang usaha yang dapat menjadi substitusi atau setidaknya pelengkap untuk menopang hidup.

"Usaha kerajinan kekerangan ini adalah salah satu contohnya," papar Sjarief.

Kepala Badan Riset dan SDM KKP mengingatkan bahwa lautan Indonesia dengan luas lebih dari 70 persen wilayah negara menyimpan beraneka ragam kekayaan hayati, termasuk di dalamnya beraneka ragam kekerangan atau mollusca.

Menurut dia, secara umum kerang dikelompokkan menjadi kerang yang dapat dikonsumsi, seperti kerang darah dan kerang hijau, dan kerang yang tidak dapat dikonsumsi seperti lokan dan remis yang tergeletak di pasir atau dasar perairan.

Untuk kebutuhan konsumsi, lanjutnya, kekerangan ini hanya diambil dagingnya yang lembut, sedangkan cangkangnya yang keras biasanya akan dibuang.

KKP pada Kamis (23/7) juga telah menggelar pelatihan pengolahan industri kreatif berupa pelatihan membersihkan cangkang kerang dan membuat cenderamata dari cangkang kerang.

Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal bersama Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Citra Handicraft. Pelatihan diselenggarakan secara daring dan diikuti 671 peserta dengan beragam profesi yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

Sjarief menegaskan, melalui Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BRSDM akan terus memberikan berbagai jenis pelatihan bermanfaat yang dapat diikuti masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Menteri Edhy berupaya peroleh izin ekspor kerang ke Uni Eropa
Baca juga: Peneliti sebut Kerang Hijau Teluk Jakarta cocok untuk biofilter

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020