Sidoarjo (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Rokok Sidoarjo (Apresid) Jawa Timur mengeluhkan rencana kenaikan tarif cukai rokok yang bakal diberlakukan awal Januari 2010.

Sekretaris Apersid, Amin Wahyudi, pada Rabu mengatakan, kenaikan tarif cukai sebesar 62 persen tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.001/2009 tentang tarif cukai.

"Dengan ditetapkannya kenaikan tarif cukai itu, akan berakibat pada perusahaan rokok kelas kecil yang gulung tikar," katanya.

Ia mengemukakan, pihaknya sangat keberatan dengan adanya keputusan tersebut karena hampir seluruh perusahaan rokok yang ada di Kabupaten Sidoarjo berskala kecil.

"Perusahaan rokok di Sidoarjo rata rata masuk dalam golongan III karena menggunakan metode Sigaret Kretek Tangan (SKT)," katanya.

Ia menjelaskan, jika keputusan tersebut benar-benar diterapkan akan berimbas pada penurunan hasil produksi rokok industri kecil ini.

Ia mengatakan, ada perhitungan matematis terkait turunnya hasil produksi jika keputusan tersebut itu benar benar dilaksanakan.

"Yakni jika awalnya harga jual yang di lempar kepasaran oleh perusahaan rokok lokal Sidoarjo rata rata sebesar Rp3 ribu, maka dengan keluarnya keputusan itu, otomatis harga jual akan mengalami kenaikan," katanya.

Hal ini, kata dia, akan berimbas pada menurunnya daya beli konsumen karena harga rokok yang dijual mengalami kenaikan.

Sebelumnya, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) yang diperoleh Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2009 mencapai Rp9,6 miliar.

Kepela Bagian Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, mengatakan, meski Kabupaten Sidoarjo tidak memiliki perusahaan rokok berskala besar, namun DBHCT yang dihasilkan ini cukup besar.

?Kabupaten Sidoarjo kebetulan memperoleh 2,1 persen dari DBHCT Propinsi sebesar 2 persen dari total hasil cukai yang disetorkan ke pusat,? katanya.

Selanjutnya, dana bagi hasil ini diberikan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Kabupaten Sidoarjo untuk membuat program kerja masing-masing.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009