Jakarta (ANTARA) - Pelatihan yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta menjadi solusi masalah pengangguran yang meningkat akibat pandemi COVID-19 di ibu kota.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertrans dan Energi) DKI Jakarta, Andri Yansyah dalam pelatihan keterampilan di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Rabu, mengatakan melalui pelatihan keterampilan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) diharapkan peserta pelatihan lebih produktif dan nantinya memperoleh pendapatan yang lebih baik.

"Pelatihan kerja dan keterampilan juga dapat menciptakan SDM yang berkualitas dan profesional serta membantu mengurangi angka pengangguran kerja di Jakarta," kata Andri.

Dalam pelatihan keterampilan ini, Dinsnakertrans dan Energi DKI Jakarta menggandeng sejumlah pihak, termasuk Baznas Bazis DKI Jakarta.

Pelatihan keterampilan yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, seperti pelatihan teknis pendingin (AC) dan tata graha (cleaning service) yang diadakan di PPKD Jakarta Selatan.

Sebanyak 40 peserta yang berasal dari masyarakat prasejahtera mengikuti pelatihan yang diselenggarakan gratis selama tiga hingga lima hari.

"Pelatihan tidak mengenal strata atau status orang. Kolaborasi ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat," ujarnya.

Pelatihan keterampilan kerja tersebut, selain menstimulasi para peserta dalam berwirausaha juga dapat menciptakan SDM yang berkualitas serta profesional sehingga dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Jakarta.

"Pelatihan ini melahirkan orang-orang yang siap, tangguh dan mampu melakukan inovasi. Dengan mempersiapkan keterampilan diri dan sumber daya manusia kita siap menghadapi situasi ini," kata Andri.

Baca juga: 40 warga prasejahtera di Jaksel ikuti pelatihan keterampilan
Baca juga: DKI beri pelatihan "parenting" PAUD Kepulauan Seribu


Diharapkan dari pelatihan ini, para peserta yang awalnya mendapatkan pekerjaan, kemudian membuka lapangan kerja yang bisa berkembang lebih baik dalam situasi apapun.

"Keinginan kita dari pelatihan ini, mereka berwirausaha karena bisa membuka lapangan kerja. Tidak harus mencari kerja di tempat orang, tapi mereka bisa mandiri," kata Andri.

Program pelatihan keterampilan kerja ini cukup diminati oleh masyarakat, terbukti dari jumlah pendaftar kegiatan pelatihan keterampilan.

Pelatihan keterampilan tata graha dan teknik pendinginan kali ini diadakan di PPKD Jakarta Selatan, diikuti 40 peserta yang berasal dari keluarga prasejahtera.

Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Agustinasari mengatakan ada 80 orang pelamar pelatihan yang mendaftar, namun kuota pelatihan dibatasi hanya untuk 40 peserta yang diprioritaskan berasal dari masyarakat tidak mampu. Hal ini dibuktikan dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan.

"Selain syarat mengharuskan ada SKTM kami juga lakukan seleksi secara daring, baik wawancara maupun menjawab soal. Nilainya juga kita umumkan ke para peserta supaya transparan," kata Agustina.

Agustina menambahkan, pelatihan keterampilan kerja didukung penuh oleh Baznas Bazis DKI Jakarta melalui pembiayaan untuk penyediaan alat peraga maupun bahan praktik untuk pelatihan. Selain itu, peserta akan mendapat sertifikat pelatihan setelah selesai mengikuti pelatihan.

"Para peserta pelatihan juga akan mendapatkan bantuan sejumlah peralatan maupun perlengkapan dari Baznas Bazis DKI Jakarta, dengan harapan mereka bisa membangun usaha secara mandiri," ujar Agustina.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020