Padang (ANTARA) - "Demam" sepeda yang terjadi pada masa pandemi COVID-19 diyakini menjadi momentum yang sangat tepat untuk membangkitkan kembali gelaran balap sepeda internasional berbalut pariwisata, Tour de Singkarak pada 2021.

"Popularitas bersepeda di era pandemi ini meningkat luar biasa. Ini momentum yang sangat tepat untuk membangkitkan Tour de Singkarak," kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Sumbar Prof. Dr. Ir. H. James Hellyward, M.S.,IPU di Padang, Rabu.

Ia mengatakan saat ini banyak sekali klub-klub dan komunitas bersepeda bermunculan. Mereka sangat potensial dilibatkan untuk memeriahkan Tour de Singkarak pada 2021, setelah vakum karena pandemi pada 2020.

Masyarakat yang terlibat secara langsung, tidak hanya sebagai penonton, diyakini akan bisa menghidupkan kembali gairah terhadap balap sepeda internasional kebanggaan Sumbar itu. Apalagi jika nantinya bisa memberikan dampak langsung peningkatan ekonomi kepada masyarakat terutama UMKM.

Baca juga: Tour de Singkarak 2021 berpotensi libatkan tiga provinsi

Baca juga: Tour de Singkarak (TdS) 2020 digelar 7-15 September


"Dengan demikian tujuan pelaksanaan Tour de Singkarak 2021 sebagai ajang balap sepeda juga menjadi lokomotif penggerak kebangkitan industri pariwisata pasca pandemi bisa terwujud," katanya didampingi Sekretaris Umum ISSI Sumbar, Budi Azwar.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial Hal tersebut ide untuk melibatkan klub dan komunitas sepeda itu akan menjadi pertimbangan untuk dilaksanakan pada TdS 2021. Kemungkinan klub dan komunitas bisa berpartisipasi di setiap start dan finish etape TdS.

Disamping itu rencana perluasan etape TdS ke Jambi dan Riau juga akan menjadi penyegar dalam TdS 2021. Hal itu sejalan dengan tagline TdS yaitu connecting Sumatra.

"Sekarang Jambi sudah ikut. Riau sedang dijajaki. Jika tiga provinsi jadi tuan rumah, untuk memudahkan koordinasi di tingkat pusat kita usulkan Kementerian Pariwisata kembali mengambil bagian dalam pengelolaan TdS yang sejak pelaksanaan tahun 2018 sudah sepenuhnya dikelola oleh Pemprov Sumbar," ujarnya.

Letak geografis Sumbar yang tepat di tengah-tengah pesisir barat pulau Sumatera dinilai sangat strategis sebagai grand start dan grand finish TdS yang rutenya bisa melewati berbagai provinsi.

Pada pertemuan tersebut juga dibicarakan waktu yang tepat untuk pelaksanaan dan juga rangkaian rute etape TdS 2021. Disepakati pelaksanaan TdS ke depan harus lebih baik lagi dan bisa menjadi agenda pemulihan ekonomi berbasis sport tourism.

Ikut dalam pertemuan itu Sekretaris Dinas Taufik Ramadhan dan Kabid Pemasaran Hendri Agung.*

Baca juga: Tim tuan rumah Padang bikin kejutan di TdS 2019

Baca juga: Jesse Ewart juarai Tour de Singkarak 2019

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020