Sekarang lah saatnya untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pariwisata agar Bali bangkit
Amlapura, Bali (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho meyakini penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) sebagai sarana pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal, akan semakin mempercepat kebangkitan perekonomian Bali.

"Seperti yang kita ketahui bersama, perekonomian Bali mengalami kontraksi yang cukup dalam hingga -10,98 persen (yoy) pada triwulan II-2020. Seiring dengan semakin berkurangnya kasus penambahan pasien positif COVID-19, sekarang lah saatnya untuk melakukan pemulihan ekonomi dan pariwisata agar Bali bangkit," katanya di Amlapura, Karangasem, Bali, Sabtu.

Baca juga: BI proyeksikan ekonomi Bali di triwulan III-2020 membaik

Agar perekonomian Bali bangkit, lanjut dia, harus dimulai dengan menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru sesuai yang tertuang dalam SE Gubernur Bali No 3355.

"Namun, tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedepankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran tanpa kontak fisik secara nontunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS seperti acara hari ini," ucapnya saat memberi sambutan pada acara bertajuk "Digitalisasi Sistem Pembayaran Berbasis QRIS BPD Bali pada Fasilitas Layanan Kesehatan, UMKM dan Kawasan Wisata di Kabupaten Karangasem dan Klungkung".

Trisno menambahkan QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, dan aman serta dapat diaplikasikan di semua sektor termasuk di pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga rumah sakit.

"Ini karena mendukung faktor bersih (clean), sehat (health), aman (safety) and kelestarian lingkungan (environment sustainability) yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi. Hal ini sejalan dengan himbauan WHO yang mengimbau masyarakat agar menggunakan contactless payment (pembayaran nirsentuh)," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan Bupati Klungkug I Nyoman Suwirta, serta Direktur BPD Bali I Nyoman Sudharma itu.

Trisno mengemukakan penyedia atau merchant yang telah menggunakan QRIS per 31 Juli 2020 telah mencapai 113.737 merchant atau meningkat 346 persen dibandingkan awal 2020. Dari jumlah itu sebanyak 1.832 merchant berada di Kabupaten Karangasem dan sebanyak 1.755 merchant berada di Kabupaten Klungkung.

Dari 113.737 merchant itu, sebanyak 57 persen (64.650) merchant merupakan usaha mikro, 20 persen (22.751) merchant usaha kecil, 17 persen (18.862) merchant usaha menengah dan 6 persen (6.807) merchant usaha besar.

Baca juga: BI Bali: 108.573 "merchant" telah gunakan QRIS

"Harapan kami, kota dan sejumlah kabupaten lainnya di Provinsi Bali dapat mengikuti jejak Kabupaten Karangasem dan Klungkung dalam menerapkan tatanan kehidupan Bali era baru meliputi digitalisasi transaksi nontunai berbasis QRIS di berbagai sektor khususnya sektor kesehatan, perdagangan, dan pariwisata sebagai penopang perekonomian Bali," ucapnya.

Diapun mengapresiasi kerja sama dan koordinasi yang baik selama ini dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem dan Klungkung, BPD Bali serta masyarakat setempat.

"Kami sangat meyakini apabila kerja sama yang telah terjalin ini dapat kita terus tingkatkan, maka sebagaimana harapan Bapak Presiden Jokowi, pada triwulan III ini, ekonomi Bali akan mulai bangkit kembali," kata Trisno.

Baca juga: BI Bali: transaksi digital jadi keharusan untuk pariwisata Normal Baru

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020