kami memperjuangkan bantuan kuota internet untuk minimal 25 persen dari jumlah mahasiswa di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengupayakan bantuan kuota untuk mahasiswa pada saat pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ) pada tahun akademik baru.

"Saat ini, kami memperjuangkan bantuan kuota internet untuk minimal 25 persen dari seluruh jumlah mahasiswa di Indonesia," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: GP Ansor luncurkan program WiFi gratis untuk siswa sekolah

Kemendikbud telah bekerja sama dengan sejumlah penyedia jaringan telekomunikasi untuk membantu mahasiswa yang sedang melaksanakan PJJ. Perkuliahan pada tahun akademik baru akan dimulai pada September 2020 hingga akhir tahun.

Paris menjelaskan bantuan kuota itu akan diberikan mulai tahun akademik baru. Kemendikbud berusaha mencari jalan keluar agar kualitas pembelajaran tidak dirugikan selama pelaksanaan PJJ.

Baca juga: Pemerintah sesuaikan panduan pembelajaran masa pandemi COVID-19

Baca juga: Nadiem Makarim paparkan sejumlah kendala selama PJJ


Selain itu, Kemendikbd menyiapkan sarana base transceiver station (BTS) bergerak dan 15.000-an perangkat gawai untuk wilayah yang mengalami kesulitan jaringan internet.

Penyediaan BTS tersebut kerja sama Kemendikbud dan sejumlah kampus. BTS bergerak tersebut ditempatkan di daerah terpencil untuk membantu menangkap sinyal internet dalam radius lima kilometer.

Kemendikbud berharap mulai 2021, proses pembelajaran di jenjang pendidikan tinggi akan mengadopsi pembelajaran campuran antara pendidikan tatap muka dan jarak jauh.

Baca juga: Kemendikbud: Mahasiswa terkendala jangkauan internet saat PJJ

Baca juga: Menteri Nadiem sebut kuota internet jadi masalah utama PJJ

 

Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020