Saham Apple dan Microsoft masing-masing merosot 2,97 persen dan 2,34 persen
New York (ANTARA) - Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Dow menghentikan kenaikan tujuh hari berturut-turut karena meningkatnya ketidakpastian tentang memecahkan kebuntuan atas kesepakatan stimulus fiskal di Washington.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 104,53 poin atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 27.686,91 poin. Indeks S&P 500 merosot 26,78 poin atau 0,80 persen, menjadi berakhir di 3.333,69 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terkoreksi 185,53 poin atau 1,69 persen menjadi 10.782,82 poin.

Indeks S&P 500 dan Dow telah lebih tinggi untuk sebagian besar sesi, dan S&P 500 berada dalam jarak yang sangat dekat dari rekor penutupan tertinggi Februari, sebelum permulaan krisis virus corona di Amerika Serikat yang menyebabkan salah satu kehancuran paling dramatis di Wall Street dalam sejarah.

Penurunan hari ini menyusul komentar pemimpin Senat AS dari Partai Republik Mitch McConnell, yang mengatakan kepada Fox News bahwa negosiator Gedung Putih belum berbicara pada Selasa (11/8/2020) dengan para pemimpin Demokrat di Kongres AS tentang undang-undang bantuan virus corona setelah pembicaraan macet pekan lalu.

Investor berharap Partai Republik dan Demokrat akan menyelesaikan perbedaan mereka dan menyetujui program bantuan berikutnya untuk mendukung sekitar 30 juta orang Amerika yang menganggur, ketika pertempuran dengan wabah virus masih jauh dari selesai dengan kasus-kasus AS yang melebihi lima juta minggu lalu.

"Kami duduk di sini dekat dengan tertinggi sepanjang masa di S&P 500, jadi setiap judul negatif potensial seperti itu dapat menyebabkan sedakan," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Stamford, Connecticut.

Nasdaq jatuh lebih dari satu persen, memperpanjang kerugian baru-baru ini dan mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 23 Juli, karena investor terus melepaskan saham-saham teknologi kelas berat pasar ternama.

Pedagang Wedbush Joel Kulina mengatakan kekhawatiran tentang kebuntuan dalam negosiasi stimulus menambah tekanan untuk menjual saham-saham teknologi yang berkinerja kuat baru-baru ini.

“Rasanya seperti akselerasi penurunan pertumbuhan yang dimulai Jumat lalu. Hari ini menandai hari ketiga jeda pertumbuhan,” kata Kulina. "Tapi saya tidak melihat kepanikan."

Saham Apple dan Microsoft masing-masing merosot 2,97 persen dan 2,34 persen, memimpin penurunan di Dow. Saham raksasa teknologi AS lainnya seperti Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet induk perusahaan Google juga ditutup lebih rendah.

Dalam perdagangan sore hari, S&P 500 mencapai tertinggi sesi 3.381,01, menempatkannya hanya 0,15 persen lebih rendah dari rekor penutupan tertinggi 3.386,15 poin dan 0,37 persen dari puncak intraday sepanjang waktu 3.393,52 poin, keduanya tercatat pada 19 Februari.

Suku bunga yang sangat rendah, triliunan dolar paket stimulus dan, baru-baru ini, musim laba kuartal kedua yang lebih baik dari yang ditakutkan telah memungkinkan ketiga indeks utama Wall Street untuk pulih kembali.

Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, Indeks Dow Jones melonjak 357,96 poin
Baca juga: Wall Street dibuka menguat setelah Trump perpanjang bantuan COVID

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020