Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan berkas, barang bukti, dan tersangka mantan Kadis PUPR Provinsi Jambi Arfan dalam perkara korupsi penerimaan hadiah atau janji dan gratifikasi atas proyek-proyek di Pemprov Jambi ke penuntutan agar dapat segera disidangkan.

"Hari ini, bertempat di Lapas KElas II A Jambi, tim penyidik KPK melaksanakan tahap kedua, penyerahan tersangka dan barang bukti kepada tim jaksa penuntut umum atas nama tersangka Arfan selaku mantan Kadis PUPR Provinsi Jambi," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ali mengatakan bahwa terdakwa Arfan tidak ditahan karena masih menjalani pidana dalam perkara sebelumnya.

"Tim JPU dalam waktu 14 hari kerja segera menyusun surat dakwaan dan melimpahkannya ke pengadilan tipikor. Persidangan akan dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Jambi," kata Ali.

Selama penyidikan untuk Arfan, kata dia, telah dilakukan pemeriksaan 138 saksi untuk mendukung pembuktian di persidangan.

Baca juga: KPK periksa tiga saksi kasus gratifikasi Zumi Zola

Baca juga: KPK tahan 3 bekas pimpinan DPRD Jambi terkait kasus suap RAPBD


Sebelumnya, Arfan berdasarkan putusan pengadilan tinggi telah dijatuhi pidana 3 tahun dan denda Rp100 juta subsider 3 bulan dalam perkara suap pengesahan RAPBD Jambi pada tahun anggaran 2018.

Dia kembali ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dalam perkara korupsi penerimaan gratifikasi terkait dengan proyek-proyek di Dinas PUPR Provinsi Jambi pada tahun 2014—2017.

"Artinya, Arfan telah ditetapkan sebagai tersangka untuk dua kasus yang berbeda," katanya.

Adapun gratifikasi yang diduga terima Arfan dan Zumi sekitar Rp6 miliar.

Arfan disangkakan melanggar Pasal 12 B atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020