mempersiapkan dalam menghadapi persaingan usaha dengan kompetitor lainnya
Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau PPI sebagai BUMN perdagangan mendorong pelaku UMKM semakin maju melalui berbagai upaya antara lain pembinaan manajemen usaha, pendampingan lapangan (supervisi), dan bantuan modal.

Direktur Utama PPI Fasika Khaerul Zaman mengatakan bahwa Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) misalnya, adalah salah satu bentuk tanggung jawab BUMN kepada masyarakat karena tidak hanya mengejar keuntungan, melainkan juga turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

"Tujuan pembinaan yang dilakukan PPI adalah untuk meningkatkan kinerja UMKM, serta mempersiapkan dalam menghadapi persaingan usaha dengan kompetitor lainnya," ujar Fasika Khaerul Zaman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Manfaat pembinaan yang diberikan, ditunjukkan pada keberhasilan dan peningkatan usaha yang diamati melalui kegiatan monitoring, evaluasi, dan supervisi. Hasil pembinaan menunjukkan bahwa manfaat program kemitraan selain memberikan pinjaman, juga memberikan wawasan bisnis dan motivasi usaha yang disampaikan secara kontinyu melalui supervisi yang dilakukan.

Melalui Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT, PPI juga ikut berperan menyukseskan program pemerintah melalui Dinas Sosial. Untuk mendapatkan komoditas BPNT, PPI mengambil beras dari UMKM yang kualitasnya sama dengan pemasok BPNT lainnya.

Untuk telur, PPI mengambil dari beberapa sumber pengepul telur yang mengumpulkan telur-telur dari peternak. PPI ingin serapan dari perusahaan baik itu beras maupun telur, selain membantu KPM (Keluarga Penerima Manfaat), juga bisa membantu menghidupi UMKM tersebut dan bisa menyerap lebih banyak masyarakat yang kurang mampu untuk bekerja dengan mereka.

PPI juga mendirikan Graha Ekspor yang difungsikan sebagai showroom produk milik sendiri, juga produk-produk UMKM, dan komoditas Indonesia yang sudah siap menembus pasar dunia.

Graha Ekspor diharapkan sebagai rumah dan export solution bagi semua mitra bisnis untuk melihat langsung produk atau komoditas yang dicari, sesuai dengan harapan dan kualitas yang diharapkan.

Program kemitraan dengan petani, nelayan, dan UMKM, merupakan salah satu pola sumber suplai dalam percepatan ekspor PPI.

"Salah satu kemitraan itu ditunjukkan dengan berhasilnya ekspor kopi dan bawang merah produk UMKM mitra PPI beberapa kali ke Mesir, Taiwan, dan Cina. Selain itu, PPI juga membidik peluang ekspor pupuk yang mempunyai jaringan distribusi. Komoditas kopi dari berbagai petani kopi di seluruh Indonesia sudah beberapa kali diekspor dan mendatang segera akan di reekspor, begitu juga dengan desiccated coconut," kata Fasika Khaerul Zaman.

Untuk produk hortikulutura, PPI saat ini dalam persiapan pola tanam sebagai offtaker hasil petani Garut, untuk rencana ekspor ke Singapura dan negara Asia lainnya. Tuna dan hasil ikan lautnya pun merupakan hasil nelayan yang telah diekspor PPI pada awal tahun ini.

Baca juga: PPI bakal beli hasil peternak ayam mandiri, bantu pulihkan ekonomi
Baca juga: PPI catatkan kinerja keuangan positif pada semester I 2020
Baca juga: Wujudkan tata kelola korporasi bersih, PPI terapkan sistem anti suap

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020