Jakarta (ANTARA) - Bersamaan dengan adaptasi kebiasaan baru, banyak warga sudah beraktivitas mendekati normal, misalnya bepergian untuk urusan pekerjaan.

Mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi, harus menggunakan transportasi umum untuk mendukung mobilitas selama pandemi virus corona, termasuk menggunakan taksi.

Direktur Bluebird Adrianto Djokosoetono, dalam jumpa pers kerja sama dengan GoPay, mengatakan ada perubahan permintaan terhadap layanan mereka dibandingkan ketika pertama kali Indonesia dilanda pandemi, terutama ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku.

"Awal PSBB, kita sangat terdampak. Sekarang, progres ke pemulihan normal," kata Adrianto.

Baca juga: Bluebird hadirkan program COD

Baca juga: Langkah preventif Bluebird hadapi penyebaran corona


Berkaitan dengan layanan yang mereka berikan ke penumpang, khususnya untuk taksi, dia berpendapat baik penumpang maupun pengemudi berperan untuk mengurangi penyebaran virus corona di transportasi umum.

Untuk itu, dia mengharapkan baik penumpang maupun pengemudi disiplin menggunakan masker ketika naik taksi.

Ketika berada di dalam taksi, penumpang bisa menggunakan hand sanitizer yang disediakan di dalam taksi.

Sementara untuk pembayaran, Adrianto menyarankan untuk membayar secara non-tunai, salah satunya dengan QRIS melalui GoPay.

Bluebird menyatakan mereka secara berkala membersihkan armada di pool, juga membekali pengemudi dengan alat-alat kebersihan.

Pada April lalu, Bluebird membatasi kapasitas kendaraan menjadi 50 persen, taksi yang berkapasitas empat orang hanya boleh mengangkut maksimal dua penumpang.

Baca juga: GoPay targetkan kenaikan transaksi lewat QRIS

Baca juga: GoPay-Bluebird sediakan pembayaran QRIS di taksi

Baca juga: Bluebird bisa antarkan penumpang mudik ke daerah? Ini faktanya

 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020