Ketinggian erupsi Sinabung hari ini menyemburkan debu vulkanik setinggi 400 meter
Medan (ANTARA) - Pada Sabtu pagi, Gunung Sinabung masih erupsi dengan kelihatan asap kelabu serta menyemburkan debu vulkanik, demikian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

"Visual Gunung Sinabung dari simpang empat Kabupaten Karo, jelas teramati asap kelabu tebal dengan tinggi 400 meter," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Karo Natanail Perangin-Angin saat dihubungi ANTARA dari Medan, Sabtu.

Ia menyebutkan erupsi Gunung Sinabung yang teramati hari ini, tidak setinggi erupsi-erupsi yang terjadi sebelumnya.

"Ketinggian erupsi Sinabung hari ini menyemburkan debu vulkanik setinggi 400 meter, " ujar dia.

Sebelumnya, Gunung Sinabung, Jumat (14/8), sekitar pukul 10.30 WIB menyemburkan debu vulkanik setinggi 2.100 meter di atas puncak atau sekitar 4.560 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan.

Baca juga: Gunung Sinabung erupsi lagi, Puskesmas Kabanjahe disiagakan 24 jam

Berdasarkan informasi Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, erupsi Gunung Sinabung itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi lebih kurang satu menit 40 detik.

Saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius tiga kilometerdari puncak Gunung Sinabung.

Kemudian radius sektoral lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer vuntuk sektor timur-utara.

Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung, yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, dan Kecamatan Merdeka.

Baca juga: Gunung Sinabung kembali semburkan debu setinggi 2.100 meter
Baca juga: Brimob Polda Sumatera Utara bantu korban letusan Gunung Sinabung

 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020