Jakarta (ANTARA) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, berlangsung secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 namun tetap hikmat dan cerdas

"Hanya karena protokol kesehatan kita menghindari penyebaran Covid-19, tapi kami yakin dengan protokol kesehatan acara tetap hikmat dan cerdas," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Ia katakan perayaan kemerdekaan RI kali ini berlangsung lebih sederhana. "Tentu dari konsep adalah kita lihat sangat sederhanya, yang biasanya pukul 09.00 sudah ramai dengan berbagai seni dan budaya di halaman (istana) tapi sekarang dipindahkan ke televisi atau ruang virtual," kata dia.

Baca juga: Latihan Penaikan Bendera Upacara HUT ke-75 RI mulai digelar di Istana

Selain itu tidak ada ratusan peserta upacara atau para tamu yang biasanya menggunakan baju adat. "Yang lain lagi tidak ada ratusan perserta, sekarang hanya ada 20 peserta upacara dan mimbar kehormatan hanya 14 orang," kata dia.

Seluruh peserta upacara, paskibraka dan semua orang yang mengikuti upacara juga sudah diuji usap terlebih dulu.

Ia menyatakan, tantangan dalam mempersiapkan upacara adalah untuk menarik minat masyarakat mengikuti upacara.

"Karena kami mengundang masyarakat secara virtual, kami menyebar undangan sebanyak 17.845 untuk mendaftar secara daring dan kami sediakan slot untuk para duta besar di seluruh dunia, jadi kita sekarang kita juga ditonton oleh para dubes dari seluruh dunia," kata dia.

Siaran upacara juga dapat dilihat oleh seluruh warga negara Indonesia yang berada di luar negeri.

Baca juga: Tim Sabang bersiap kibarkan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka

"Dan nanti tolong pada pukul 10.17 WIB kita berdiri tegak sikap sempurna untuk menghormati pengibaran bendera Merah Putih," kata dia.

Nantinya tim Sabang yang terdiri dari tiga orang anggota Paskibraka ditugaskan untuk mengibarkan Sang Merah Putih di halaman Istana Merdeka pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Indrian Puspita Rahmadhani dari Provinsi Aceh terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih. Lahir di Bireuen, 10 November 2003, dia saat ini menempuh pendidikan di SMAN 1 Bireuen.

Baca juga: Bendera merah putih 75 meter dibentang di Edera Mappi

Dua orang lain dari tim itu yang akan mengibarkan bendera Merah Putih ialah Muhammad Adzan dari NTB yang bertugas sebagai komandan kelompok sekaligus pembentang bendera dan I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata dari Bali yang bertugas sebagai pengerek bendera.

Kolonel Infantri Muhammad Imam Gogor didapuk menjadi komandan upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pria kelahiran Kediri, 16 Februari 1977, ini merupakan lulusan Akademi Militer pada 1998 dan saat ini ia menjabat sebagai asisten operasi Paspampres.

Adapun bertindak sebagai perwira upacara ialah Brigadir Jenderal TNI Syafruddin. Ia lahir di Wajo, Sulawesi Selatan, pada 3 Agustus 1964 yang saat ini menjabat sebagai kepala staf Garnisun Tetap I/Jakarta dan merupakan lulusan Akademi Militer pada1989.
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020