Jakarta (ANTARA) - Otoritas pajak Jepang mengirimkan pemberitahuan kepada Nissan Motor bahwa perusahaan itu gagal melaporkan pendapatan senilai 1,15 miliar yen (10,8 juta dolar).

Reuters pada Jumat (21/8) melansir media Jepang bahwa pendapatan itu kemudian dikeluarkan oleh Nissan untuk Carlos Ghosn.

Otoritas pajak Jepang pada Kamis (20/8) mengumumkan bahwa mereka telah mengetahui laporan tersebut, namun menolak memberikan rincian terkait kasus individu yang melibatkan Ghosn.

Di sisi lain, Nissan Motor juga menyatakan telah menerima surat pemberitahuan dari otoritas pajak Jepang terkait investigasi pajak tersebut.

Sumber lainnya mengatakan bahwa uang itu dikeluarkan Nissan untuk Ghosn selama lima tahun, sampai 2019, sebelum pria berdarah Lebanon-Brasil itu digulingkan dari kursi pimpinan karena dugaan kejahatan keuangan.

Surat kabar Yomiuri Jepang dan kantor berita Kyodo mengatakan uang yang masuk dalam dalam kas Nissan itu sebenarnya digunakan untuk keperluan pribadi Ghosn, misalnya menyewa jet serta perumahan di Tokyo dan apartemen di Paris.

Biro Perpajakan Daerah Tokyo menetapkan bahwa pengeluaran tersebut tidak memenuhi syarat sebagai pengeluaran perusahaan. Pejabat Nissan mengatakan mereka akan bertindak sesuai dengan arahan biro tersebut.

Saat ini Ghosn berada di Lebanon setelah meninggalkan Jepang menggunakan jet. Juru bicara Ghosn tidak menanggapi permintaan komentar, demikian Reuters.


Baca juga: Uang kripto jadi bukti baru kasus Carlos Ghosn

Baca juga: Ghosn sebut aliansi Renault kekurangan sosok pemimpin

Baca juga: Pelarian Ghosn dibantu pensiunan militer AS, ada bukti transfer Rp12 M
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020