Formasi direksi Petrokimia Gresik dirampingkan dari lima menjadi tiga
Gresik, Jatim (ANTARA) - Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono menyatakan perampingan direksi, sesuai hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), akan memperkuat struktur anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) tersebut.

"Berdasarkan hasil RUPSLB tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi dan Komisaris Petrokimia Gresik di Jakarta pada Selasa (25/8/2020), telah diputuskan formasi direksi Petrokimia Gresik dirampingkan dari lima menjadi tiga," kata Yusuf, saat dikonfirmasi di Gresik, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Pupuk Indonesia rombak susunan direksi anak perusahaan

Ia mengatakan, formasi ini merupakan salah satu upaya Kementerian BUMN melalui holding Pupuk Indonesia dalam rangka efisiensi untuk memperkuat struktur perusahaan BUMN, terutama dalam menghadapi persaingan global, serta sentralisasi kebijakan strategis melalui holding.

Yusuf menyampaikan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi yang luar biasa jajaran manajemen periode sebelumnya. Serta optimistis, jajaran manajemen yang baru akan meneruskan upaya mewujudkan cita-cita menjadi perusahaan solusi agroindustri untuk pertanian berkelanjutan.

Sebelumnya, hasil RUPSLB telah memberhentikan dengan hormat jajaran direksi dan komisaris Petrokimia Gresik masing-masing Direktur Utama Rahmad Pribadi, Direktur Teknik & Pengembangan Arif Fauzan, Direktur Keuangan, SDM, dan Umum Dwi Ary Purnomo, serta Direktur Pemasaran Digna Jatiningsih.

Selanjutnya, diganti dengan jajaran direksi serta komisaris yang baru, masing-masing Direktur Utama Dwi Satriyo Annurogo, Direktur Operasi & Produksi Digna Jatiningsih, serta Direktur Keuangan & Umum Dwi Ary Purnomo.

Sebelumnya, Petrokimia Gresik mendapat amanah dari pemerintah atas alokasi penyaluran pupuk bersubsidi pada 2020 sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total alokasi nasional (7,9 juta ton) yang menjadi tanggung jawab holding company PT Pupuk Indonesia (Persero).

Selain itu, Petrokimia Gresik juga menyediakan pupuk nonsubsidi untuk mengantispasi lonjakan permintaan petani, terutama saat musim tanam.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020