Tujuan lainnya, kami ingin meningkatkan motivasi para pranata humas di seluruh Indonesia untuk terus menerus menulis dan berbagi kebaikan dan hal-hal positif lainnya kepada masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Pranata Humas (Iprahumas) Indonesia resmi meluncurkan buku "The Real GPR: 111 Tulisan Pranata Humas Indonesia," bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ke-5 mereka. 

Peluncuran secara virtual tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo.

Baca juga: Menkominfo : Sektor TIK terus berkontribusi positif di tengah pandemi

"Pranata humas telah selesai menulis buku, ini menjadi legacy, buku itu akan menjadi peninggalan yang nanti dibaca anak cucu kita," ujar Widodo, Sabtu.

Widodo berharap buku tersebut menjadi sumber infomasi, yang dianalogikan seperti rumput hijau, berisi edukasi dan bersifat mencerahkan, untuk mengusir berita hoaks yang diibaratkan seperti ilalang.
 
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Widodo Muktiyo, dalam peluncuran virtual buku "The Real GPR: 111 Tulisan Pranata Humas Indonesia," Sabtu. (ANTARA/Arindra Meodia)


Sementara Plt. Ketua Umum Iprahumas Indonesia, Meylani, menjelaskan bahwa di dalam buku "The Real GPR" akan ditemukan berbagai isu yang dihadapi oleh pranata humas sesuai dengan bidang kekhasannya masing-masing dalam instansi yang ditempatkannya.

"Mulai dari bidang kesehatan sampai teknologi nuklir, menyoroti literasi digital, hingga komunikasi politik. Inilah kekayaan sesungguhnya yang dimiliki oleh pranata humas dengan sumber daya yang beragam di dalamnya," kata Meylani.

Menurut Meylani, pranata humas ditempatkan pada berbagai medan, tidak hanya di biro humas atau di pusat komunikasi yang sering ditemui oleh masyarakat, namun banyak yang berkutat dengan regulasi dan berdampingan dengan peneliti.

Meylani melanjutkan, tidak sedikit pula pranata humas yang terjun ke wilayah-wilayah berisiko tinggi demi liputan ataupun juga mewartakan mengenai bencana ataupun hal-hal lainnya.

"Sepak terjang pranata humas ini merupakan wujud kecintaan akan profesi, dan inilah yang menjadikan Imprahumas semakin solid dan memiliki visi yang sama untuk memajukan profesi ini," ujar Meylani.

Buku "The Real GPR," menurut Kepala Bidang Riset Iprahumas Indonesia, sekaligus ketua panitia, Rita Nurlita, mendokumentasikan karya, serta potret setiap perjalanan, pengalaman, serta pemikiran para pranata humas di Indonesia.

"Tujuan lainnya, kami ingin meningkatkan motivasi para pranata humas di seluruh Indonesia untuk terus menerus menulis dan berbagi kebaikan dan hal-hal positif lainnya kepada masyarakat," kata Rita.

Sebab, menurut Rita, menulis merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting dimiliki humas pemerintah untuk mengkomunikasikan kebijakan dan program-program pemerintah kepada masyarakat

Dalam perjalanannya, Rita mengungkapkan, buku "The Real GPR" mengalami proses yang panjang, kurang lebih satu tahun dengan melalui berbagai proses mulai dari menulis bersama, kemudian tahap editing, tahap layout, hingga akhirnya diluncurkan.

"Semoga dengan hadirnya buku The Real GPR bisa menambah referensi tentang pekerjaan humas pemerintah, serta semakin memperkaya keilmuan khususnya di bidang komunikasi dan kehumasan di Indonesia," ujar Rita.

Baca juga: Iprahumas siapkan buku tentang kehumasan

Baca juga: Teken MoA, Menkominfo dukung pilkada tanpa hoaks di ruang digital

Baca juga: Kominfo dorong Telemedisin untuk akselerasi transformasi digital

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020