Kementerian Koperasi dan UKM sedang membangun kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain agar proyek pembangunan dengan nilai Rp14 miliar ke bawah diprioritaskan untuk UMKM.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki membeberkan sejumlah kebijakan pemerintah di bidang koperasi dan UKM dalam menghadapi pandemi COVID-19 saat penutupan Rapat Kerja Nasional Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI).

Teten yang juga alumnus GMNI itu, dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi dampak pandemi COVID-19 di sektor koperasi dan UKM.

Ia lantas menyebutkan sejumlah langkah, di antaranya melakukan pendataan koperasi dan UKM untuk mendapat bantuan berupa insentif pemerintah kepada 12 juta UKM yang tersebar di seluruh Indonesia sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan.

Baca juga: Teten sebut UMKM digital jadi kunci pemulihan ekonomi

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu memaparkan kementerian yang dipimpinnya tengah melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UKM agar produk UKM dapat masuk dalam satu cloud sehingga harga jual produknya menjadi premium.

Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM sedang membangun kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain agar proyek pembangunan dengan nilai Rp14 miliar ke bawah diprioritaskan untuk UMKM.

"Kebijakan ini merupakan salah satu terobosan baru dalam pemberdayaan usaha kecil," kata Teten di hadapan para peserta Rakesnas di Sekretariat PA GMNI, Cikini 69, Jakarta.

Rakernas PA GMNI yang mengambil tema "Posisi Alumni GMNI dalam Menghadapi Tantangan Pancasila di Tengah Ancaman Ideologi Transnasional" tersebut dibuka oleh Wakil Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum DPP PA GMNI Ahmad Basarah.

Baca juga: Menkop sebut Banpres Produktif dorong UMKM terkoneksi akses pembiayaan

Dalam sambutannya, Ahmad Basarah yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa menjaga dan merawat sejarah, serta nilai-nilai luhur bangsa merupakan bagian penting yang harus dilakukan kaum nasionalis.

"Kita tidak ingin anak bangsa lupa dengan sejarah bangsanya. Bila tidak selalu diingatkan, bukan tidak mungkin generasi milenial suatu saat nanti menjadikan Pancasila dan budaya nasional sekadar masa lalu," ujar Doktor Pancasila itu.

Selain menghadirkan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, kata Ketua Panitia Rakernas Sonny T. Danaparamita, Rakernas PA GMNI juga menghadirkan para narasumber dari kalangan alumni GMNI dalam acara Webinar, antara lain Arief Hidayat (Hakim Mahkamah Konsitusi), Benny Riyanto (Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional), dan Hariyono (Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

"Kang Teten adalah menteri yang paling pas kami undang dalam rakernas ini. Di samping ada jutaan kaum marhaen yang dapat diselamatkan dengan program dari Kementerian Koperasi dan UKM, Pak Menteri adalah salah satu pembantu Presiden yang cukup memahami dan mengerti rencana pembangunan pemerintahan saat ini," katanya.

Baca juga: Kementerian KUKM latih 540 pelaku usaha kawasan Danau Toba

Apalagi, kata Sekjen Presidium GMNI Periode 2001—2004 dan 2004—2006 itu, Teten juga bagian dari tim yang menyusun visi, misi, dan program Joko Widodo waktu maju pada tahun 2014.

Lebih lanjut, Sonny yang juga anggota Komisi VI DPR RI ini menegaskan bahwa Teten sebagai alumni GMNI tentu sangat memahami dan memiliki standing position yang tegas jika sudah berbicara tentang bagaimana menyelamatkan jutaan marhaen di Indonesia.

"Semoga saja, seluruh alumni GMNI dapat tetap bersinergi ataupun berkolaborasi dengan semua pihak dalam menghadapi dampak COVID-19 ini dan DPP Persatuan Alumni GMNI akan terus aktif terlibat dalam upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Sonny.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020