Garut (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut mempertanyakan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Jawa Barat, terkait bocornya surat resmi laporan adanya karyawan hotel di Cipanas Garut positif COVID-19 ke publik, hingga akhirnya menimbulkan keresahan bagi pelaku usaha dan juga wisatawan.

"Kami menyayangkan dan prihatin terhadap manajemen kearsipan pemerintah, bocornya surat itu seharusnya tidak terjadi," kata Sekretaris PHRI Garut, Tanto Sudianto Rieza kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan bocornya surat dari pemerintah daerah itu membuat kunjungan wisata di Garut kembali merosot, bahkan banyak agen travel di Jakarta dan kota lainnya membatalkan kunjungan ke Garut.

Ia berharap, kejadian bocornya surat formal dari pemerintah itu tidak terulang kembali karena akan berdampak pada pengusaha dan juga kepentingan pemerintah.

Baca juga: Empat karyawan hotel di objek wisata Cipanas Garut positif COVID-19

Baca juga: Kemensos bantu peralatan belajar bagi siswa miskin di Garut


"Jangan sampai bocornya surat formal itu terulang kembali, bocornya surat ini tak hanya berdampak ke pengusaha, tapi berdampak juga ke kepentingan pemerintah," kata Tanto.

Ia menyampaikan, saat ini pemerintah maupun pelaku usaha di Garut berupaya membangkitkan ekonomi di tengah wabah COVID-19.

"Dengan adanya hal ini, mematikan sektor ekonomi pariwisata, makanya perlu ada langkah lain untuk membangkitkan ekonomi," katanya.

Ia mengungkapkan, sejak dibukanya objek wisata di Garut, tingkat kunjungan wisatawan mulai tumbuh, terutama pengunjung hotel di kawasan wisata di Cipanas Garut.

"Wisata di Garut itu baru tumbuh, saat long weekend, okupansi sudah naik 80 persen, kasus COVID-19 kemarin buat okupansi merosot lagi," katanya.

Menanggapi pernyataan PHRI Garut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut Budi Gan Gan, menyatakan tidak tahu beredarnya surat yang menyebutkan karyawan hotel terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap massal di Cipanas Garut.

"Saya tidak tahu Pak, siapa yang membocorkan, nanti kami akan telusuri," kata Budi.

Sebelumnya beredar surat terbitan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut yang ditandatangani oleh kepala dinasnya tentang adanya karyawan di tiga hotel Cipanas Garut terkonfirmasi positif COVID-19.

Karyawan yang terpapar COVID-19 sudah menjalani isolasi dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, sedangkan hotel ditutup sementara selama tiga hari dan akan dibuka kembali pada 8 September 2020.*

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Garut masih bertambah

Baca juga: Garut batalkan rencana belajar tatap muka SD/SMP

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020