Surabaya (ANTARA) - Ketua Rumpun Tracing Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur Dr dr Kohar Hari Santoso, SpAn, KAP, KIC, mengatakan penggunaan layanan kesehatan melalui teknologi digital (telemedisin) menyederhanakan informasi kesehatan yang cenderung sulit dipahami masyarakat.

"Telemedisin dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan di fase adaptasi kebiasaan baru saat ini, sebab protokol kesehatan di era kebiasaan baru harus dilakukan di semua level masyarakat, terutama yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) dan lebih berisiko jika terpapar COVID-19," kata Kohar dalam webinar kesehatan, Rabu.

Baca juga: Tiga faktor penting dalam mitigasi risiko keamanan data telemedisin

Baca juga: Kominfo dorong Telemedisin untuk akselerasi transformasi digital


Ia menegaskan pandemi ini belum selesai, oleh karena itu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan Disiplin, Edukasi, Sanksi, dan Isolasi (DESI) adalah kewajiban.

"Dalam hal edukasi, telemedisin berperan menyederhanakan informasi kesehatan yang cenderung sulit dipahami masyarakat. Sehingga, ini yang harus terus dikembangkan," katanya.

Sementara itu, Chief Marketing Officer Halodoc, Dionisius Nathaniel mengatakan sejak awal Halodoc berkolaborasi dengan pemerintah berupaya melakukan mitigasi penanganan COVID-19.

Ia menyebut di Jatim layanan telemedisin Halodoc mendapat respons yang sangat positif, terlihat dari tingginya penggunaan telemedisin pada paruh pertama 2020 yang melejit hingga 100 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Menyambut penerapan adaptasi baru, Halodoc terus berkomitmen menjadi bagian dari masyarakat Jatim dengan memberikan penawaran khusus yang berlaku hingga tahun depan, seperti potongan harga sebesar 25 persen untuk layanan Toko Kesehatan dengan maksimal potongan sebesar Rp20.000 yang berlaku hingga April 2021," tuturnya.

Baca juga: Halodoc buka kanal khusus kesehatan jiwa

Baca juga: Startup kesehatan Indonesia tembus 150 "Digital Health" menjanjikan


Selanjutnya, layanan Drive Thru Tes Serologi yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Husada Utama (RSHU) untuk memberikan
layanan tes COVID-19 di atas mobil, dan telah tersedia sejak 7 September 2020.

"Untuk lokasi layanan drive thru bertempat di lapangan parkir RSHU Surabaya, fasilitas ini menawarkan layanan tes Serologi dengan metode CLIA dan Tes PCR COVID-19. Dalam satu hari, fasilitas drive thru ini mampu melayani hingga 600 jumlah tes," katanya.

Ia berharap dengan banyaknya fasilitas yang ada, bisa mempertahankan tingginya tingkat kesembuhan kasus positif di Jawa Timur, hingga pada akhirnya seluruh masyarakat kembali sehat," ucapnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020