ekarang pasien BPJS itu membayar sekitar Rp300 juta ditanggung oleh BPJS
Jakarta (ANTARA) - Dokter Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan transplantasi ginjal berguna untuk membuat kualitas hidup lebih baik dan sehat termasuk berkurangnya berbagai penyakit penyerta.

"Setelah orang ditransplantasi ginjal, pasti kualitas hidup lebih baik dan tidak harus lagi berbaring lima hingga enam jam atau dua sampai tiga kali seminggu untuk cuci darah," kata Pokja Transplantasi Ginjal RSCM Dr dr Nur Rasyid saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan seseorang yang telah menjalani transplantasi ginjal cenderung merasa lebih sehat dan berenergi serta dapat beraktivitas dengan bebas sebagaimana kondisi yang bersangkutan sebelum terkena penyakit.

Kemudian, tidak ada batasan minum dan diet harian, terbebas dari rutinitas cuci darah, peningkatan fungsi seksualitas dan fertilitas serta frekuensi konsultasi ke dokter berkurang dengan berjalannya waktu.

Bahkan berdasarkan 110 penelitian dalam sebuah tinjauan sistemik, secara umum menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik pada pasien transplantasi ginjal dibandingkan dialisis. Dengan kata lain harapan hidupnya juga akan lebih panjang serta mengurangi angka mortalitas terkait penyakit ginjal.

Baca juga: Transplantasi terapi ideal bagi penderita gagal ginjal

Baca juga: RSCM: donor ginjal harus lewati pemeriksaan ketat


"Lebih baik itu mulai dari fungsi fisiknya, terkait rasa nyeri, kesehatan mental, emosional, fungsi sosial dan kesehatannya secara umum," ujarnya.

Secara umum, ia menyebutkan umur ginjal transplan itu ialah sekitar 12,4 tahun atau menambah rata-rata 4,4 tahun hidup untuk tiap pasien, sementara dialisis bertahan berkisar 5,4 tahun.

Selain membuat kualitas hidup lebih baik, transplantasi ginjal juga membuat beban ekonomi menjadi lebih ringan. Sebab, prosedur transplantasi lebih ekonomis dibandingkan cuci darah lebih dari satu tahun.

"Di awal mungkin terasa berat dengan menanggung sendiri sebelum ada era BPJS yakni sekitar Rp150 juta, namun sekarang pasien BPJS itu membayar sekitar Rp300 juta ditanggung oleh BPJS. Mungkin ada biaya-biaya lain namun tidak semahal itu," katanya.

Jika merujuk ke Indonesia, hemodialisis selama tiga tahun itu biayanya sama dengan satu kali prosedur transplantasi ginjal sehingga BPJS mendukung hal ini karena terkait biaya yang dikeluarkan.

"Pada 2018 gagal ginjal jadi penyakit ketiga terbesar yang menyerap anggaran Rp2,3 triliun. Untuk transplantasi ginjal pada 2015 hingga 2017 total biaya Rp44,3 miliar untuk 149 prosedur transplantasi ginjal," ujar dia.

Baca juga: RSCM kembali lakukan layanan transplantasi ginjal di tengah pandemi

Baca juga: Dokter: Daya cadang ginjal empat kali kebutuhan tubuh

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020