Shenzhen, China (Antara/Business Wire)- RELX Technology hari ini mengumumkan perusahaan telah memulai operasi di laboratorium biosains rokok elektrik yang baru saja dibangun untuk melakukan penelitian sistematis tentang efek rokok elektrik melalui uji in vivo dan in vitro, serta melakukan penilaian keamanan praklinis.

Untuk melihat rilis pers multimedia selengkapnya, klik di sini: https://www.businesswire.com/news/home/20200917005346/en/

Laboratorium biosains, yang terletak di Lembah Bioindustri Internasional Shenzen saat ini sedang melakukan penelitian terhadap dampak produk-produk RELX pada kadiovaskular, pernapasan, dan sistem saraf hewan, untuk lebih melaksanakan evaluasi dampak produk uap secara komprehensif.

"Sains merupakan fondasi kepercayaan. Sebagai pemimpin industri, kami memiliki tanggung jawab untuk memperluas perbatasan ilmu rokok elektrik dan menjelajahi yang tidak diketahui," kata pendiri dan CEO RELX, Kate Wang.

Pada RELX Lab Open Day, RELX juga mengumumkan rencananya untuk menetapkan pendekatan penelitian ilmiah “1+4” —yang dilakukan oleh Pengembangan Platform, diikuti oleh Penilaian Toksikologi, Penilaian Klinis, Studi Perilaku Persepsi dan Penilaian Jangka Panjang.

Menurut Public Health England, rokok elektrik 95% lebih tidak berbahaya bagi kesehatan daripada merokok dan berpotensi membantu perokok berhenti merokok. Banyak konsumen telah mengenali rokok elektrik sebagai alternatif yang lebih baik dari rokok tradisional yang mudah terbakar.

Masih banyak bidang yang membutuhkan penelitian jangka panjang lebih lanjut, seperti elemen pengurangan dampak buruk rokok elektrik yang sebenarnya, maksimalisasi pengurangan dampak buruknya, dan potensi efek vaping lainnya.

"Rokok elektrik kadang dilihat dengan kecurigaan karena kita memiliki pengetahuan yang belum lengkap," kata salah satu pendiri RELX dan Kepala Ilmiah, Penelitian & Pengembangan, dan Rantai Pasokan, Yilong Wen. “Misi lab biosains RELX adalah menjelajahi sesuatu yang tidak diketahui. Kami ingin mengumpulkan bukti melalui pendekatan ilmiah dan berusaha untuk membuktikan potensi rokok elektrik agar tidak terlalu berbahaya, dan dengan melakukan itu dapat memberi pengguna opsi untuk memilih alternatif."

Untuk memastikan keandalan dan kualitas produk RELX, RELX mendirikan laboratorium kimia dan fisik pada tahun 2018. Laboratorium tersebut disertifikasi oleh Layanan Akreditasi Nasional China untuk Penilaian Kesesuaian yang diakui secara internasional. RELX memulai penelitian terobosannya pada studi toksikologi dan farmakologis pada produknya pada tahun 2019, dan lab biosains baru akan fokus pada uji vivo dan in vitro, serta melakukan penilaian keamanan praklinis pada tahun 2020.

“Studi toksikologi dan farmakologi berfokus pada efek produk RELX,” kata Kepala Lab RELX, Xingtao Jiang, “Misalnya, apakah itu mempengaruhi DNA atau kromosom, dan apa dampak jangka panjang bahan tersebut pada organ dan jaringan tubuh? Masih banyak penelitian yang harus dilakukan.”

Xingtao Jiang juga mengumumkan lima temuan awal dari penelitian RELX sejauh ini. Di antaranya adalah bahwa menurut data, kadar zat berbahaya seperti benzena dan empat TSNA (N-nitrosoamines spesifik tembakau) yang dipancarkan oleh produk RELX lebih rendah daripada yang ditemukan pada asap rokok mudah terbakar masing-masing lebih dari 99,1 persen dan 99,8 persen.

RELX saat ini sedang melakukan proyek penelitian tentang topik yang berbeda dengan enam universitas termasuk Universitas Sun Yat-sen dan Institut Teknologi Canggih Shenzhen, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dua rumah sakit dan sembilan lembaga penelitian ilmiah.

Tentang RELX Technology

Didirikan pada bulan Januari 2018, RELX merupakan merek rokok elektronik terkemuka di Asia. RELX secara mandiri mengembangkan produk-produk e-rokoknya di pusat R&D di Shenzhen, China. Misi RELX adalah memberdayakan perokok dewasa melalui teknologi, produk, dan sains, secara etis. RELX terus melakukan investasi yang signifikan dalam R&D, pengujian e-liquid dan pengembangan produk baru. RELX telah mendirikan laboratorium standar CNAS pertama untuk merek rokok elektronik independen. Perusahaan tersebut telah menarik bakat global dari Uber, Proctor dan Gamble, Huawei, Beats, dan L'Oréal. Investor RELX termasuk perusahaan modal ventura teratas Source Code Capital, IDG Capital, dan Sequoia Capital.

Twitter: @Relxtech
Facebook: @Relxnow
Instagram: relxtech
Linkedin: RELX Technology

Baca versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20200917005346/en/

Kontak
Yasha Wolfman

Aimee Ren

Sumber: RELX Technology

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020