Bali diharapkan bisa jadi wajah penanganan COVID-19 di Indonesia
Denpasar (ANTARA) - Tim Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk mempercepat upaya penanganan COVID-19 di Pulau Dewata, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Di lapangan, sudah menurun sejumlah aktivitas masyarakat, kegiatan adat, termasuk juga tajen. Ditambah adanya Surat Edaran bersama FKUB dan PHDI, yang sepakat membatasi aktivitas masyarakat serta penerapan protokol kesehatan," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima kunjungan Tim Kementerian Kesehatan di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Jumat.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster menjelaskan sejumlah aksi nyata yang telah dilaksanakan Pemprov Bali bersama Kapolda Bali dan Pangdam IX/ Udayana dalam percepatan penangan pandemi COVID-19 di Pulau Dewata. Alhasil, belakangan telah menunjukkan hasil signifikan guna menurunkan angka kasus COVID-19 di Bali.

Di hadapan tim yang khusus diturunkan ke sejumlah provinsi untuk memantau dan mempercepat penanganan COVID-19 itu, Gubernur Koster mengatakan pihaknya secara langsung terus melakukan koordinasi dengan Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana serta Bupati/Wali Kota se- Bali sebagai respons meningkatnya kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19.

"Kita lakukan koordinasi, secara intensif, langkah pencegahan dan penanganan. Ternyata ada kemajuan, setelah 14 September sudah ada penurunan jumlah kasus baru per hari. Namun menurut saya ini belum cukup, masih harus dikontrol lagi agar kasus baru bisa benar-benar bisa ditekan ke angka minimal, seperti dulu," ujar mantan anggota DPR RI tiga periode ini.

Baca juga: DPRD Bali : Kesehatan sembilan anggota dewan positif COVID-19 membaik

Sejumlah aksi yang dilaksanakan dengan jajaran Polda dan Pangdam, antara lain membatasi kegiatan masyarakat seperti perkantoran, pasar hingga tempat wisata.

"Saya berterima kasih Bali dapat perhatian besar pemerintah pusat. Bantuan pada pencegahan hingga pelayanan kesehatan kami sangat harapkan. Sebagai destinasi wisata dunia Bali diharapkan bisa jadi wajah penanganan COVID-19 di Indonesia," ujar Koster.

Sementara itu dr Daniel Tjenk, Staf Khusus Kementerian Kesehatan menjelaskan kunjungan tim Kemenkes ini selama tiga hari sesuai arahan Presiden Jokowi melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ada delapan provinsi yang diprioritaskan (untuk penanganan COVID-19-red). Dan intinya bersama dengan gubernur dan jajaran, berkolaborasi, agar target yang diberikan Presiden (percepatan penanganan COVID-19 dalam 14 hari-red,) bisa dicapai," ujar mantan Direktur Kesehatan TNI ini.

Baca juga: Bali laporkan tambahan 92 pasien positif COVID-19 yang sembuh

Menurutnya, keberhasilan penanganan COVID-19 di Bali akan sangat berperan terhadap pandangan dunia terhadap Indonesia.

"Bali sebenarnya sudah bagus. Sekarang kita berupaya meningkatkan kepatuhan dalam protokol kesehatan sesuai kearifan lokal untuk memutus mata rantai penularan. Tidak perlu tunggu vaksin, mulai dari diri kita, dengan taat protokol kesehatan adalah cara paling efektif, masif dan murah untuk tekan kasus baru," kata Dr Tjen.

Khusus pada penurunan angka kematian, dikatakan dr Tjen, harus diintervensi dengan membuat definisi operasional dengan benar, apakah meninggal akibat COVID-19 atau disebabkan penyakit penyerta lain sesuai dengan panduan dari WHO.

Baca juga: 463 titik disasar Kodam IX/Udayana disiplinkan protokol kesehatan

dr Tjen juga menyoroti perlintasan darat dan laut masuk ke Bali yang agak rawan. "Perbatasan darat dan laut harus dijaga ketat. Target diberikan 14 hari, kita harus berusaha percepat dan perbesar angka kesembuhan. Ini perlu langkah konsisten dan intens. Lalu yang tidak kalah penting tenaga kesehatan harus betul- betul dilindungi," ujarnya.

Rombongan Kemenkes RI ini akan berada selama tiga hari di Bali. Mereka direncanakan memantau langsung diantaranya petugas kesehatan di kabupaten/kota hingga desa-desa serta berkolaborasi. Hal ini untuk mewujudkan tercapainya penurunan angka penularan, angka kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan COVID-19 selama dua minggu ke depan.

Dalam pertemuan itu, hadir pula Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, OPD terkait, direktur RSUD se-Bali serta jajaran Polda, TNI dan pemangku kepentingan terkait lain.

Baca juga: Wagub Bali: Lonjakan COVID-19 karena penularan di keluarga dan upacara

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020