Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mengembalikan kepercayaan publik
Jakarta (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis hasil penelitian pemulihan bisnis perkeretaapian pascapandemi.

“Pengendalian aktivitas masyarakat pada saat pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada kelangsungan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian, untuk itu diperlukan strategi pemulihan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian dengan paradigma humanitarian transport agar bisnis angkutan orang pada transportasi jalan dan kereta api tetap berlangsung dengan baik,” tutur Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti dalam webinar bertajuk “Strategi Pemulihan Bisnis Angkutan Jalan dan Perkeretaapian” di Jakarta, Senin.

Hayati menambahkan kebijakan pengendalian sosial telah berdampak pada turunnya volume penumpang angkutan perkeretaapian sebesar 68 persen. Oleh karena itu diperlukan berbagai masukan terkait strategi pemulihan bisnis di sektor transportasi ini.

Baca juga: Kenaikan jumlah penumpang KA harus disertai peningkatan keamanan

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah bus dan jumlah penumpang pada angkutan jalan mengalami penurunan, termasuk pada kereta api sebagai imbas adanya pembatasan akibat pandemi Maret-April. Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono terjadinya penurunan pengguna transportasi publik karena kekhawatiran masyarakat terkait penyebaran COVID-19 di transportasi publik.

“Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mengembalikan kepercayaan publik,” katanya.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kennedy menambahkan pihaknya telah mengembangkan strategi pemulihan pascapandemi, di antaranya akselerasi investasi, penguatan sistem ketahanan nasional, pemulihan pariwisata, serta pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Selama Pandemi, jumlah penumpang KA terendah 62 orang sehari

Dari kajian yang dilakukan oleh Ahli Ekonomi UGM, Hengki Purwoto, disebutkan bahwa pemulihan bisnis perkeretaapian dapat diarahkan mengadopsi Blue Ocean Strategy (BOS) untuk menciptakan fitur layanan baru dalam menangkap potensi yang dimiliki. Inovasi di sektor perkeretaapian merupakan hal penting sehingga dapat menciptakan ruang pasar baru yang diperkirakan sebesar 70 persen dari saat ini.

Selain itu berdasarkan kajian Ahli Transportasi UGM, Agus Taufik Mulyono, terdapat berbagai pilihan kebijakan pengelolaan yang telah disusun oleh UGM, yaitu Strategis, Taktis, dan Operasional (STO).

Di sisi lain, rekomendasi kebijakan yang diberikan oleh Ahli Transportasi ITB, Ibnu Syabri adalah dengan memberikan subsidi bahan bakar khusus untuk angkutan umum pada masa pandemi yang bertujuan untuk meningkatkan pengusaha dan agar pengemudi angkutan umum dapat bertahan memenuhi biaya operasional harian.

Baca juga: Luhut: RI hemat Rp100 triliun kembangkan transportasi kereta api

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020