Jakarta (ANTARA) - UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus melakukan pengangkatan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, dan hingga Selasa pukul 11.00 WIB tercatat 1.570 meter kubik sampah sudah diangkat ke permukaan.

Kepala Satuan Pelaksana Wilayah Kerja Jakarta Pusat (Jakpus) UPK Badan Air DLH DKI Farry Andiko menerangkan, pengangkatan sampah sudah dimulai dari pukul 03.30 WIB.

"Hingga pukul 11.00 WIB ini sampah yang diangkat ke permukaan berjumlah 1.570 meter kubik," ujar Farry saat ditemui di Pintu Air Manggarai.

Farry menyebutkan, pihaknya mengerahkan tiga unit alat berat terdiri atas dua eskavator medium dan satu eskavator Liebherr untuk mengangkat sampah-sampah dari permukaan Pintu Air Manggarai.

Untuk pengangkutan sampah dari Pintu Air Manggarai menuju pembuangan menggunakan 57 unit armada truk dan tronton dengan kapasitas 24 meter kubik (m3) untuk angkutan truk kecil.

"Untuk pengangkatan sampah ini kami melibatkan kekuatan penuh, personel sebanyak 200 orang, perbantuan dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat serta Dinas Sumber Daya Air," ujarnya.

Baca juga: Kapolsek Kebon Jeruk evakuasi ibu hendak melahirkan di tengah banjir
Baca juga: Jakpus cek saluran air setelah ada genangan di dekat TPU Karet Bivak
Alat berat mengangkat sampah dari dari Kali Ciliwung yang menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (22/9/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Menurut Farry, sudah jadi pemandangan biasa setiap terjadi kenaikan muka air Kali Ciliwung atau Katulampa maka sampah-sampah
kiriman dari arah hulu akan menumpuk di Pintu Air Manggarai.

Kondisi serupa juga pernah terjadi pada 10 Oktober 2019. Namun total sampah yang ada jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pada Oktober 2019 , total sampah yang diangkat dari Pintu Air Manggarai hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 1.492 meter kubik.

"Tahun ini sepertinya jumlah sampah lebih banyak, karena sampai pukul 11.00 WIB sudah melebihi angka tahun lalu," kata Farry.

Seribu lebih kubik sampah yang diangkut dari Pintu Air Manggarai sebesar 60 persen di dominasi sampah organik, yakni batang pohon, bambu, daun dan pohon pisang. Sisanya sampah rumah tangga, seperti kasur dan plastik.

Hingga berita ini diturunkan, petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI masih melakukan pengangkatan sampah. Diperkirakan sampah selesai terangkut seluruhnya hingga sore hari.
Baca juga: Banjir di Jakarta Barat, 14 RT masih tergenang
Baca juga: Luapan Ciliwung mulai merendam rumah penduduk Kebon PalaL

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020