"Program Panen Rejeki ini kami rancang dengan metode bagi-bagi hadiah melalui undian untuk menarik petani dan masyarakat dalam meningkatkan transaksi mereka," ujar Joyce Josephine, Senior Manager Marketing Dalam Negeri PPI dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Joyce, selain karena produk Dharmabrand sudah banyak digunakan oleh petani, dengan adanya program ini para petani semakin antusias dalam membeli produk Dharmabrand.
Baca juga: Peneliti ingatkan pandemi perparah kondisi pelaku usaha pertanian
Program Panen Rejeki yang akan berlangsung hingga Desember 2020 tersebut berhasil memperoleh antusias pelanggan produk khusus Dharmabrand (Dharmasan, Dharmabas, Dharmafur, Dharmasip, Dharmara dan Dharmapara) Dharmabrand adalah produk pestisida dan herbisida dengan berbagai kemasan yang telah menjadi sahabat petani lebih dari 30 tahun.
Program ini diluncurkan guna mengapresiasi pengguna setia produk pestisida unggulan PPI yaitu Dharmabrand, sekaligus menarik pengguna baru di bidang pertanian dan memperkenalkan produk baru berupa herbisida yakni Dharmara 480 SL dan Dharmapara 276 SL.
Herbisida merupakan senyawa yang digunakan untuk mengendalikan dan menghambat pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma) guna meningkatkan hasil panen Dharmara telah teruji secara efektif dalam membunuh gulma sampai ke akar-akarnya, gulma berdaun lebar dan golongan rumput pada pertanaman kelapa sawit.
Baca juga: Di Hari tani, Mentan ajak kepala daerah akselerasi pertanian modern
Program tersebut digelar di tiga kota di Indonesia, yakni Gorontalo, Madiun dan Pare-Pare. Adapun cara mengikuti program ini adalah pelanggan harus berbelanja produk Dharmabrand di kios, agen, atau distributor yang bertanda khusus senilai Rp150rb untuk mendapatkan satu kupon undian dan berlaku kelipatan, selanjutnya kupon undian akan diundi pada akhir periode Panen Rejeki pada Desember 2020.
Abi Darin selaku Regional Manager Cabang Madiun mengatakan, di samping pelaksanaan program Panen Rejeki Dharmabrand, PT PPI senantiasa memberikan pengawalan teknologi tepat guna di tingkat petani demi efektivitas dan efisiensi pemakaian pestisida oleh petani melalui demoplot, sosialisasi, temu kios, dll di wilayah Madiun dan sekitarnya.
Pada awal Oktober 2020, program ini akan diluncurkan di sepuluh kota lainnya di antaranya Jakarta, Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Makassar Yogyakarta, Surakarta, Purwokerto, dan Cirebon.
Baca juga: Hari tani dan upaya menyejahterakan petani di tengah pandemi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020
