Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah di tengah harapan tercapainya kesepakatan untuk paket stimulus lanjutan oleh pemerintah AS.

Rupiah ditutup melemah 27 poin atau 0,18 persen menjadi Rp14.900 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.873 per dolar AS.

"Beberapa investor sekarang mengharapkan Kongres AS untuk meloloskan paket stimulus apa pun, yang dipandang penting untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi sebelum pemilihan," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 5 poin

Ketua DPR AS Nancy Pelosi tetap optimistis bahwa Partai Demokrat dan Partai Republik dapat segera mencapai kesepakatan, menambahkan bahwa pembicaraan antara kedua belah pihak terus berlanjut.

Tetapi ada kekhawatiran yang berkembang bahwa pemulihan ekonomi melambat karena banyak program stimulus telah berakhir, sehingga membatasi pengeluaran konsumen.

Investor juga menunggu banyak data karena akhir bulan semakin dekat, dengan China akan merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur dan non-manufaktur, serta PMI manufaktur Caixin, pada Rabu (30/9) nanti.

Baca juga: Rupiah berpeluang menguat seiring positifnya data ekonomi China

AS juga akan merilis data ekonomi, termasuk indeks kepercayaan konsumen Conference Board (CB) September pada Selasa (29/9) dan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Institute of Supply Management (ISM) pada Kamis (1/10).

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.875 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.875 per dolar AS hingga Rp14.905 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.959 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.951 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020