Kemampuan produksi panen di area sawah bekas tambang yang berhasil dikembangkan petani mencapai 5,1 ton per hektare
Sungai Liat, Bangka (ANTARA) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Mulkan mengapresiasi keberhasilan Kelompok Tani Mekar yang berhasil mengembangkan budi daya tanaman padi di lahan bekas tambang biji timah seluas delapan hektare.

"Saya memberikan apresiasi penuh atas semangat dan keberhasilan Kelompok Tani Mekar Kelurahan Sinar Jaya Jelutung yang berhasil mengelola lahan bekas tambang menjadi area persawahan yang produktif," katanya di Sungai Liat, Rabu, saat panen padi di lahan bekas tambang biji timah.

Dikatakannya, pengembangan pengelolaan persawahan bekas tambang biji timah merupakan program inovasi "Abang Timah Budisah" yang masuk TOP 45 di tingkat nasional dalam upaya pemenuhan ketahanan pangan.

Baca juga: Gubernur: Mentan janji akan bikin Babel surplus pangan

"Saya berharap ke depannya secara bertahap dapat dilakukan perluasan area persawahan dengan memanfaatkan lahan bekas tambang biji timah sehingga mampu membantu beras masyarakat," katanya.

Bupati berjanji akan memberikan pendampingan pembinaan bagi petani guna memaksimalkan menggarap sawah sehingga daerah itu menjadi sentra produksi padi.

Baca juga: Pemkab Bangka Tengah bertekad jadi kabupaten organik 2021

Baca juga: Petani Bangka diminta kembangkan pertanian organik berbasis korporasi


Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Bangka Elius Gani mengatakan jenis padi yang ditanam oleh Kelompok Tani Mekar adalah varietas Padi Bromo yang dianggap cocok untuk lahan di daerah tersebut.

"Kemampuan produksi panen di area sawah bekas tambang yang berhasil dikembangkan petani mencapai 5,1 ton per hektare," jelasnya.

Kemampuan produksi panen padi 5.1 ton per hektare tersebut, kata dia, mengalami peningkatan dibandingkan pada musim panen 2019 yang hanya mampu mencapai 4.8 ton per hektare.

Baca juga: Kementan kucurkan Rp12 miliar untuk pertanian Bangka Selatan

Baca juga: Mentan: Sektor pertanian tumbuh baik di tengah pandemi COVID-19

 

Pewarta: Kasmono
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020