Inggris (ANTARA) - Regulator kesehatan Eropa pada Kamis (1/10) mengatakan mulai meninjau vaksin COVID-19 eksperimental buatan AstraZeneca bersama Universitas Oxford, dalam sebuah langkah yang bertujuan mempercepat proses persetujuan untuk digunakan. 

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan komitenya yang menangani pengobatan untuk manusia mulai mengevaluasi data pertama mengenai vaksin tersebut dan akan berlanjut sampai data yang memadai tersedia dan permohonan resmi diajukan.

Kabar itu membuka peluang besar untuk menjadikanya vaksin pertama yang disetujui di kawasan tersebut dan terjadi hanya beberapa pekan setelah sejumlah uji klinis global dihentikan setelah seorang relawan pengujian mengalami penyakit yang tidak jelas.  

Uji klinis AS masih dalam peninjauan dan regulator memperluas penyelidikan mereka, seperti dilaporkan Reuters pada Rabu (30/9).

"(Tinjauan EMA) ini tidak berarti menyimpulkan keamanan dan keampuhan vaksin, sebab masih banyak bukti yang musti diserahkan kepada komite tersebut," kata pengawas.

Data tahap awal pada Juli memperlihatkan vaksin mengeluarkan respons imun pada uji klinis dan tidak memimbulkan efek samping yang serius. Respons terkuat muncul pada mereka yang mendapatkan dua dosis vaksin. Sementara, data uji tahap akhir diperkirakan segera muncul.

Begitu peninjauan vaksin selesai, EMA akan menyampaikan rekomendasi akhir kepada Komisi Eropa, yang akan mengeluarkan keputusan terakhir. Komisi tersebut biasanya mengikuti rekomendasi EMA.

Sumber: Reuters

Baca juga: Uji coba vaksin COVID-19 AstraZeneca di AS masih ditunda

Baca juga: AstraZeneca lanjutkan uji coba calon vaksin COVID-19 di Inggris

Baca juga: Italia mungkin mulai suntikkan vaksin COVID-19 akhir November


 

Ini kata Presiden Jokowi soal jadwal vaksinasi

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020