mampu menghentikan replika virus corona termasuk COVID
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengapresiasi hasil riset Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Titik Taufikurohma mengenai suplemen yang membantu penyembuhan pasien COVID-19.

"Kami mengapresiasi hasil riset ini. Temuan ini yakni Nanogold terbukti meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Nizam dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Nizam menjelaskan bahwa Nanogold bukanlah obat COVID-19 yang dapat membunuh virus, bakteri dan sebagainya. Namun temuan tersebut memiliki dampak positif pada kemampuan tubuh menangkal virus, bakteri maupun radikal bebas.

"Ini merupakan bagian penting dalam menghadapi perang melawan COVID-19," tambah Nizam.

Kemendikbud senantiasa mendukung perguruan tinggi dalam melakukan riset terapan. Ke depan, dia berharap hasil riset tersebut dapat dihilirisasi dengan kolaborasi bersama industri.

Guru Besar Kimia Analitik Spesifikasi Material Kosmetik Unesa, Prof Dr Titik Taufikurohmah, mengatakan penelitian Nanogold yang dilakukan sejak 2017.

Hasil penelitian itu dikembangkan untuk membantu meringankan penderita COVID-19 melalui peningkatan imun tubuh.

Baca juga: Dosen Unesa ciptakan kosmetik dari teknologi nanogold

Baca juga: Pakar: Suplemen dengan antiviral tepat untuk melawan COVID-19


Sebelumnya penelitian itu telah dikembangkan oleh Pusat Inkubasi Unesa dalam beberapa produk kosmetik dan herbal kesehatan.

"Mengambil momentum pandemi COVID-19, yang mana pemerintah menghimbau pengalihan topik penelitian untuk membantu menanggulangi wabah COVID-19, maka orientasi penelitian ini, saya ubah ke arah membantu penderita COVID-19 sekaligus mencegahnya, melalui peningkatan imun tubuh," kata Titik.

Pengembangan penelitian ini karena sifat nanogold yang memiliki aktivitas antioksidan dalam meredam radikal bebas sepuluh kali vitamin E, sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

“Kombinasi nanogold dan nanosilver yang merupakan antimikroba dan antivirus dalam air kemasan pada penelitian ini mampu menghentikan replika virus corona termasuk COVID-19,” kata Titik.

Didampingi Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan MKes, Titik mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba melalui pemberian air kesehatan yang mengandung nanogold-nanosilver secara gratis di Surabaya, Sidaorjo, dan Probolinggo serta beberapa penderita COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri maupun di rawat di rumah sakit.

"Hasilnya cukup signifikan dalam membantu meningkatkan imun tubuh."

Dalam penelitian pengembangan nanogold itu, Titik juga menggandeng dua industri untuk bidang kesehatan, masing-masing PT Inovasi Mitra Sukses (PT IMS) yang beralamat di Cibonong, Bogor dan PT Kanza Ekselensia Utama yang beralamat di Tanjung Priok Jakarta Utara.

PT IMS di Cibinong mengembangkan produk herbal untuk kesehatan dengan memadukan haubatussauda dan propolis dengan nanogold-nanosilver. Sementara, PT Kanza Ekselensia Utama di Jakarta Utara, mengembangkan produk herbal untuk kesehatan kewanitaan yang dikembangkan dari formula warisan leluhur pemilik usaha dari Aceh.

Kerja sama penelitian itu dimaksudkan untuk meyakinkan BPOM terkait dengan penggunaan material tertentu yang dilarang oleh BPOM, tetapi diperbolehkan oleh FDA dengan batas konsentrasi maksimum 20 persen.

Baca juga: Interbat donasikan Rp5,5 miliar obat-obatan, suplemen, dan alat medis, dukung pemerintah tanggulangi COVID-19

Baca juga: Studi: vitamin K dalam bayam, telur dan keju bantu cegah COVID-19

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020