Jika penambahan mesin tes usap bisa diwujudkan, kapasitas tes per hari meningkat signifikan
Jambi (ANTARA) - Pejabat sementara Gubernur Jambi Restuardy Daud berupaya menambah satu unit mesin tes usap COVID-19 di RSUD Raden Mattaher Jambi dan satu unit di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jambi masing-masing berkapasitas 90 tes per hari.

"Jika penambahan mesin tes usap bisa diwujudkan maka kapasitas tes usap per hari di Jambi akan meningkat signifikan," kata Restuardy Daud di Jambi, Selasa.

Ia mengatakan saat ini pemeriksaan spesimen tes usap dilakukan di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jambi dengan kapasitas 80 uji spesimen per hari dengan biaya gratis.

Baca juga: Jambi masuk awal musim hujan, BMKG imbau warga waspada dampaknya

Juga di RSUD Raden Mattaher berkapasitas 70 tes usap per hari, namun tantangannya masyarakat masih harus membayar untuk tes usap di RSUD Raden Mattaher.

Restuardy yang akrab disapa Ardy Daud berharap tes usap diRSUD Raden Mattaher bisa digratiskan, sehingga total kapasitas tes usap bisa 150 per hari.

Namun demikian, rencana penambahan dan pengoperasian mesin tes usap juga harus dibarengi dengan penambahan personel yang mumpuni dalam yang melakukan tes usap mulai dari mengambil spesimen dan melakukan pengujian.

Baca juga: Jubir gugus tugas Tanjungjabung Barat juga terpapar COVID-19

Sebab itu ia memerintahkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk memikirkan kecukupan personel untuk melakukan uji usap, serta mengelola barang persediaan yang berkaitan dengan penanganan COVID-19, dengan sebaik-baiknya, agar stok mencukupi dan tepat dalam menentukan kapan harus diorder

Sebelumnya Kepala BPOM Provinsi Jambi, Antoni Asdi menyampaikan beberapa hal kepada PJs Gubernur Jambi terkait penanganan COVID-19 untuk bersama-sama dicarikan jalan keluarnya.

Baca juga: Positif COVID-19 Jambi bertambah 22 orang, termasuk Bupati Muarojambi

Pertama yakni ketersediaan alat untuk tes usap agar tetap dijaga. Kedua, personel untuk melakukan uji usap sebaiknya ditambah dan BPOM siap untuk melakukan pelatihan, sebab saat ini yang menguji hanya sembilan orang dan dibutuhkan enam orang lagi.

Ketiga terkait penyampaian data hasil uji usap, agar bisa lebih cepat lagi disampaikan kepada publik, terutama data hasil uji usap yang negatif.

Baca juga: Bupati Masnah, kepala daerah kedua di Jambi yang terinfeksi COVID-19

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Kepala BPOM Provinsi Jambi, Restuardy mengatakan bahwa dirinya sangat berharap kapasitas pengujian uji usap bisa terus ditingkatkan.

Selain itu, Restuardy minta Kepala BPOM dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk berkoordinasi lebih baik lagi, sehingga data (nama-nama) hasil uji swab, terutama yang negatif, bisa disampaikan lebih cepat kepada masyarakat.

Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di Jambi meninggal



 

Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020