Kuala Lumpur (ANTARA News) - Seorang dosen dan warga Indonesia meraih penghargaan peneliti terbaik 2010 di universitas internasional IIUM (International Islamic University Malaysia) di Malaysia karena produktivitas dalam jurnal ilmiah.

"Rasanya sangat puas dan gembira menerima penghargaan peneliti terbaik 2010 karena ini adalah penghargaan yang paling bergengsi dari belasan penghargaan yang diumumkan selama ajang tahunan ini," kata Prof Madya Irwandi Jaswir, di Gombak, Selangor, Rabu.

Apalagi IIUM merupakan sebuah universitas internasional dengan sekitar 20.000 mahasiswa dari hampir 100 negara, ada 2.000 dosen yang berasal dari 80 negara. "Penghargaan ini seperti sebuah penghargaan internasional saja karena mahasiswa dan dosennya dari manca negara," katanya.

Kemenangan Irawandi, yang juga kontributor tabloid Bola, karena prestasinya sepanjang tahun 2009 yakni publikasi 11 artikel di jurnal internasional, 10 di konferensi internasional, lima book chapters, serta 4 anugerah internasional, termasuk Asia Pacific Young scientist Award 2009 yang lalu.

"Saya menerima trofi, penghargaan serta cek prie money yang diserahkan oleh anggota board of governors univeristas, Selasa, 9 Maret 2010," kata putra Indonesia kelahiran Medan, tahun 1970.

Irwandi Jaswir, alumnus Institut Pertanian Bogor, meraih posisi ke-2 dalam `Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009` di Bangkok, merupakan warga Indonesia yang mengharumkan nama Malaysia di kancah dunia internasional. Dari 150 peneliti muda dari 23 negara di perlombaan ilmuwan muda se Asia Pasifik, ia berhasil masuk lima finalis dan satu-satunya warga Indonesia.

Ia berhasil meraih posisi ke-2 di Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009 setelah berhasil mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan para juri di Asian Institute of Technology, Bangkok, Juni 2009.

Irwandi Jaswir lahir di Medan pada 20 Desember 1970 namun dibesarkan di kampung halamannya di Bukittingi, Sumatra Barat. Setelah menuntaskan studinya di SMAN I Bukittinggi. Irwandi meneruskan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB) lewat jalur mahasiswa undangan.

Menyelesaikan program studi Teknologi Pangan dan Gizi pada awal 1994, Irwandi kemudian mendapat beasiswa pemerintah Malaysia untuk melanjutkan pendidikan S-2 di Universiti Pertanian Malaysia (UPM) tahun 1994-1999 pada bidang Kimia dan Biokimia Pangan.

Pada tahun 1997, mantan Sekjen dan Presiden PPI (persatuan pelajar Indonesia) se-Malaysia ini berkesempatan melanjutkan pendidikan doktoral pada bidang yang sama di UPM dan University of British Columbia, Kanada (1997-2000) dengan fasilitas beasiswa hasil kerjasama pemerintah Malaysia dan Kanada Ayah tiga orang anak ini memulai karir di Department of Biotechnology, International Islamic University Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur pada 2001 sebagai Assistant Professor.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010