Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh memperkirakan, cuaca ekstrem akibat Sirkulasi Eddy melanda sejumlah wilayah di provinsi paling utara Sumatera hingga akhir pekan ini.

"Waspadai dampak cuaca ekstrem di sebagian Aceh, karena Sirkulasi Eddy diperkirakan bakal terjadi hingga akhir pekan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Kamis.

Ia menerangkan, fenomena alam akibat Sirkulasi Eddy berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi pada siang, sore hingga malam hari.

Baca juga: BMKG ingatkan waspadai dampak Sirkulasi Eddy di wilayah Aceh

Kondisi cuaca ekstrem tersebut, ucapnya, akibat banyaknya pembentukan awan-awan konvektif yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah Aceh.

"Seperti saat ini, adanya Sirkulasi Eddy di lapisan atmosfer dengan posisi di sebelah barat Pulau Sumatera. Dan hari ini ada tiga daerah berpotensi hujan, yakni Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Barat Daya," kata dia.

Ia juga memperkirakan dari hasil analisa pihaknya, sedangkan esok hari atau Jumat (16/10), wilayah yang berpeluang dilanda hujan di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Bener Meriah

"Untuk hari Sabtu (17/10), ada tiga kabupaten di Aceh berpotensi hujan, yakni Aceh Barat, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara," terang Zakaria.

Baca juga: BMKG Aceh: Sirkulasi Eddy akibatkan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi

Ia mengungkapkan, Sirkulasi Eddy tersebut juga dapat meningkatkan gelombang laut di wilayah Aceh setinggi 2 hingga 3 meter lebih, terutama di perairan barat hingga selatan Aceh, dan perairan Samudera Hindia bagian barat Aceh.

"Selain itu, wilayah yang berpotensi gelombang tinggi, yakni perairan Simeulue, perairan Aceh Jaya, dan perairan utara maupun barat Sabang," ucap Zakaria Ahmad.

Baca juga: Sirkulasi Eddy sebabkan ketinggian gelombang hingga empat meter

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020