Jakarta (ANTARA) - Kemenangan Alex Rins di Aragon akhir pekan lalu berarti sudah ada delapan pebalap berbeda yang naik podium teratas setelah sepuluh Grand Prix MotoGP pada musim yang terdampak pandemi dan di tengah absennya juara dunia bertahan Marc Marquez.

Rekor itu menjadi catatan kedua paling banyak dalam satu musim dalam kelas premier setelah pada 2016 terdapat sembilan pemenang berbeda.

Andrea Dovizioso termasuk salah satu dalam daftar pemenang Grand Prix tahun itu, bersama sejumlah pebalap yang saat ini di grid seperti Valentino Rossi, Jack Miller, dan Cal Crutchlow, yang ketiganya belum pernah mengecap manisnya naik mimbar teratas.

Baca juga: Rins akui kemenangan di Aragon tak semudah di Austin dan Silverstone

Rins memiliki komposisi seorang pebalap juara namun cedera bahu yang dia dapati pada seri pembuka di Jerez membuat pebalap Spanyol itu di bawah radar sebelum kembali naik podium di Le Mans dan meraih kemenangan MotoGP ketiganya di Aragon.

Empat balapan yang tersisa di musim yang paling tidak bisa diprediksi ini bisa memunculkan kejutan baru, dan semua mata tertuju kepada rekan satu tim Rins, Joan Mir, sebagai pemenang potensial berikutnya.

Pebalap kelahiran Mallorca itu kini membawa Suzuki ke puncak klasemen pebalap berkat penampilan konsistennya dengan lima kali naik podium di tujuh balapan terakhir, meski dia belum pernah menjadi yang pertama melintasi garis finis.

Sejarah mencatat kelas premier belum pernah menghasilkan juara dunia yang tidak pernah memenangi balapan. Namun karena konsistensinya, Mir tinggal menunggu kesempatan menjadi pemenang kesembilan musim ini saat Aragon menjadi tuan rumah balapan kedua beruntun akhir pekan nanti dengan tajuk Grand Prix Teruel.

"Saya tidak akan mengubah cara pendekatan di balapan, tentunya seperti ini. Saya akan terus bekerja dari satu balapan ke balapan lainnya, mencoba meraih sebanyak mungkin poin, mencoba meraih kemenangan di setiap GP," kata Mir yang selalu menyimpan senjatanya di awal untuk menyerang jelang akhir lomba.

"Kemudian di balapan terakhir kami akan lihat di kejuaraan dan lihat di mana kami berada," kata Mir setelah finis ketiga di Aragon seperti dilansir laman resmi MotoGP.

Baca juga: Joan Mir bawa Suzuki di puncak klasemen lagi setelah 20 tahun

Sementara itu, gagal finis di zona poin setelah mengalami masalah tekanan udara ban depan pekan lalu, Quartararo akan berupaya mengklaim kembali pucuk pimpinan akhir pekan ini.

Pebalap Prancis itu bakal belajar dari pengalamannya di sirkuit Spanyol itu dan yakin kepada kecepatan motor Yamaha M1-nya.

"Kami tahu bahwa laju untuk satu putaran kami sangat baik di Motorland Aragon yang cukup penting untuk mendapat posisi start yang baik untuk balapan ini," kata Quartararo.

"Akan tetapi, untuk balapan secara keseluruhan itu tidak terlalu penting dan kalian perlu lebih dari ini. Untuk akhir pekan ini kami perlu membenahi daya cengkeram belakang kami, konsistensi dari ban kami dan melihat apakah kami telah menemukan solusi dari masalah balapan pekan lalu."

Quartararo tahun ini mampu naik podium teratas lebih dari satu kali setelah kemenangan di Catalunya dan dua seri pembuka di Jerez. Rekan satu timnya, Franco Morbidelli mempersembahkan satu lagi kemenangan bagi tim Sepang itu di Misano.

Di antara para penantang serius musim ini, Jack Miller nyaris mendapatkan tempat teratas setelah terlihat bakal menjuarai Grand Prix Styria dengan menahan gempuran Pol Espargaro, namun mendapati keduanya kecolongan di tikungan terakhir jelang finis ketika Miguel Oliveira untuk mendapat celah untuk mencuri kemenangan hari itu.

Pebalap tim Pramac Racing itu juga dirundung sejumlah kesialan dengan masalah teknis motor Ducatinya. Jika pebalap Australia itu mampu kembali menunjukkan penampilan menjanjikan, kemenangan MotoGP kedua baginya adalah suatu keniscayaan.

Baca juga: Alex Marquez temukan kekuatannya setelah kemas dua podium untuk Honda

Tahun 2020 juga menghadirkan paling banyak nama yang berada di podium selama era MotoGP. Sebanyak 15 pebalap berbeda telah naik mimbar musim ini, mengalahkan rekor 2004 ketika 13 pebalap berbeda berpesta sampanye di podium.

Nama Marquez tahun ini tidak absen dari podium tahun ini berkat penampilan menawan Alex Marquez yang menemukan kekuatannya bersama tim Repsol Honda untuk finis runner-up dua kali secara beruntun.

Berada di bawah bayang-bayang sang kakak, Alex menunjukkan upayanya berbulan-bulan adaptasi dengan motor RC213V membuahkan hasil dengan finis runner-up di belakang Danilo Petrucci di Le Mans, dan kembali finis kedua satu pekan kemudian di Aragon.

Juara dunia Moto2 2019 itu kini bertarung dengan juara GP Republik Ceko Brad Binder untuk gelar rookie terbaik tahun ini.

Sementara itu, penggemar The Doctor harus kecewa karena Valentino bakal melewatkan balapan kedua di Aragon setelah juara dunia sembilan kali itu kedapatan positif COVID-10 pekan lalu dan harus mengisolasi diri di rumahnya di Tavullia, Italia.

Tim Monster Energy Yamaha pun tidak mempersiapkan pebalap pengganti untuk Rossi di GP Teruel dan akan memberikan dukungan penuh kepada Maverick Vinales yang saat ini di peringkat tiga klasemen dengan 109 poin, unggul tiga poin dari Dovizioso pada peringkat empat.

Baca juga: Dovi ungkap penyebab Ducati melempem di sesi latihan MotoGP Aragon

Baca juga: Kronologi sebelum Rossi terjangkit COVID-19

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020