Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyarankan agar pelaku industri baja menjaga arus kas keuangan hingga 2022 dalam rangka mengantisipasi dampak pandemi COVID-19.

"Kita harus memastikan cash flow kita cukup. Saya sarankan siapkan hingga 2022, jadi tidak untuk satu tahun ke depan saja, jangan terlalu boros," ujar Wamen Budi Gunadi Sadikin dalam Webinar bertajuk "Outlook Kebutuhan Baja Indonesia" di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, ekonomi tidak akan sepenuhnya pulih jika aktivitas kontak fisik di masyarakat masih dibayangi oleh rasa tidak aman dalam hal kesehatan.

"Selama belum terjadi rasa aman untuk kontak fisik maka ekonomi akan sulit bangkit. Sehebat-hebatnya e-commerce kita, masih belum bisa kalahkan aktivitas ekonomi di pasar tradisional," ucapnya.

Baca juga: APPI: Saat pandemi, jaga arus kas jadi tantangan terbesar

Maka itu, lanjut dia, rasa takut di masyarakat harus terlebih dahulu menjadi fokus, salah satunya dengan disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak.

"At least sara takut harus dikurangi, tidak harus dengan vaksin, tapi juga dengan perubahan perilaku dengan memakai masker, menjaga jarak," katanya.

Budi menyampaikan, krisis ekonomi 2020 ini dipicu sektor kesehatan, berbeda dengan krisis 1998, 2008, dan 2013 yang dipicu sektor keuangan.

Baca juga: Dirut KAI: Stimulus pemerintah Rp3,5 triliun untuk tutupi defisit kas

"Kenapa kesehatan bisa berdampak ke ekonomi? Ya karena kebetulan krisis kesehatan ini responnya dengan melakukan lockdown atau membatasi aktivitas fisik, padahal ekonomi Indonesia ditentukan oleh kontak fisik," katanya.

Budi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp695 triliun guna mengatasi dampak pandemi, baik dari sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Pada Juli, ia memaparkan, pemerintah telah menyalurkan sebesar Rp344 triliun atau hampir 50 persen, sektor perlindungan sosial dan UMKM menjadi yang paling besar penyerapannya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020