Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92, Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali mengingatkan generasi muda untuk tetap berkreasi meski pandemi COVID-19 belum usai.

Berbicara dalam satu sesi diskusi virtual di Jakarta, Selasa, Menpora memahami bahwa pandemi memaksa sebagian besar orang untuk mengurangi aktivitas. Namun itu bukan berarti generasi muda Indonesia tidak bisa berkembang dan ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Pandemi tak halangi pegiat esports dalam negeri ukir prestasi

"Kalau dulu para pemuda bersatu untuk memikirkan cara lepas dari penjajahan, saat ini pemuda ditantang untuk beradaptasi dan melepaskan diri dari ketertinggalan," kata Menpora Zainudin.

Bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia, dia melanjutkan, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin agar bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Usia muda di Indonesia sebanyak 24 sampai 25 persen, dan lapisan (usia) ini yang sekarang jadi penggerak nasional di segala bidang. Jadikan ini sebagai pemicu bagi pemuda lainnya agar mau bergerak dan berjuang. Jika tidak disiapkan dari sekarang, ditakutkan bonus demografi justru akan sia-sia," pungkas Menpora.

Baca juga: Anak bangsa buat sepeda edisi khusus Sumpah Pemuda untuk Presiden

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am ikut menyampaikan peran pemuda dalam membangun masyarakat yang lebih berkualitas.

Menurut dia, dalam masa pandemi yang belum berkesudahan ini, pemuda punya peran dalam menyampaikan informasi dan menjadi contoh dalam usaha menghentikan penyebaran virus corona.

"Penanganan ini harus jadi perhatian seluruh masyarakat. Jika ada satu orang yang abai malah bisa jadi transmitor wabah. Momentum Sumpah Pemuda direvitalisasi di masa ini, sekarang ada kontekstualisasi komitmen persatuan dan kebersamaan dalam menghadapi COVID-19, ini kaitannya dengan solusi kesehatan," Ni'am memaparkan.

Baca juga: Pesan Megawati pada peringatan Sumpah Pemuda 2020
Baca juga: Boni: Generasi muda perlu tangguh hadapi perkembangan era kekinian

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020