Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendapatkan bantuan masker dari Bank Jatim dengan total kurang lebih 10.000 buah yang diberikan untuk warga demi mencegah penyebaran COVID-19.

"Dalam situasi pandemi yang kondisinya memprihatinkan, kami juga punya komitmen melakukan protokol salah satu kewajiban menggunakan masker. Sejalan penggunaan masker ini, kami juga lestarikan, ikut promosikan keberadaan tenun ikat di Kota Kediri," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim Erdianto Sigid Cahyono saat di Kediri, Selasa.

Pihaknya memberikan corporate social responsibility (CSR) kepada Pemkot Kediri sebagai salah satu bentuk perhatian untuk masyarakat di masa pandemi COVID-19, salah satunya masker. Di Kota Kediri, kurang lebih sudah terdapat 10.000 masker yang diberikan dari Bank Jatim untuk Kota Kediri..

Baca juga: Anies sarankan gunakan masker di lingkungan keluarga

Namun, secara keseluruhan di Jatim, Erdianto mengatakan CSR yang sudah dibagikan sebanyak Rp12,9 miliar termasuk di Kota Kediri. Capaian tersebut bisa terealisasi karena berhubungan dengan masyarakat. Bantuan bisa dimanfaatkan dengan baik, maksimal agar terus berkelanjutan.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan saat ini yang terpenting adalah jaga jarak dan selalu mengenakan masker.

Ia mengatakan, pihaknya ingin agar warga tetap sehat dan tetap mengenakan masker. Untuk itu, dipilih masker dari bahan tenun ikat, karena bisa dimanfaatkan berkali-kali.

"Kalau masker hanya sekali pakai, sayang, makanya kami gunakan masker dari bahan tenun ikat, karena kami ingin ini mengalirnya ke penenun di Kota Kediri. Yang menjahit pun dari Kota Kediri, akhirnya tukang jahit bisa berjalan ekonominya," kata Wali Kota.

Mas Abu juga menambahkan program mengenakan masker itu juga sejalan dengan program dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk gerakan mengenakan masker.

Baca juga: Rumah Zakat salurkan 2.554 masker kepada 17 pesantren

Dalam acara pemberian CSR masker dari Bank Jatim yang digelar di Kantor Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, juga disertai dengan kegiatan distribusi bantuan sosial berupa beras sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM) serta Kartu Sahabat yang berisi uang Rp200 ribu.

Program bantuan sosial itu memanfaatkan APBD Kota Kediri. Kegiatan itu sudah dimulai sejak April 2020 dan berlangsung hingga November 2020. Pada penyaluran tahap keempat jumlah penerima 25.794 KPM, bertambah 1.477 KPM dari tahap ketiga, yakni 24.317 KPM.

Dalam pendistribusiannya, juga memanfaatkan becak sebagai sarana transportasi pengiriman beras. Dengan itu, setiap penarik becak yang ikut serta bisa mendapatkan ongkos angkut, sehingga bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Terdapat 567 penarik becak yang telah dilibatkan dalam program ini sejak awal program diluncurkan.

Sementara itu, data COVID-19 di Kota Kediri per Selasa (27/10) mencapai 234 orang. Dari jumlah itu, 16 orang masih dirawat, tujuh orang dipantau, 199 orang telah sembuh, dan 12 orang telah meninggal dunia. (*)

Baca juga: Pemkab Gresik terima bantuan masker dari perusahaan asal Malaysia
Baca juga: DIY bagikan satu juta masker bantuan BNPB
Baca juga: Via gerakan sejuta masker, PMI-Benihbaik.com salurkan APD ke faskes

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020