Kita sedang membangun pelabuhan di Masni. Diharapkan menjadi pelabuhan peti kemas dan mendorong pembangunan dan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi di wilayah Masni, Sidey dan Prafi
Manokwari (ANTARA) - Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan menyatakan bahwa pihaknya mendorong tumbuhnya kawasan ekonomi baru di wilayah transmigrasi Manokwari.

"Kita sedang membangun pelabuhan di Masni. Diharapkan menjadi pelabuhan peti kemas dan mendorong pembangunan dan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi di wilayah Masni, Sidey dan Prafi," katanya di Manokwari, Jumat.

Ia menyebutkan pada pembangunan ini Pemprov melalui Dinas Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp21 miliar dan lahan seluas 10 hektar edipersiapkan untuk membangun dan pengembangan pelabuhan tersebut.

"Tidak sekaligus, kita targetkan pembangunan Pelabuhan Masni selesai dalam waktu tiga tahun. Anggaran kita luncurkan secara bertahap dari tahun 2020, 2021 dan 2022," katanya.

Gubernur menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Pembangunan infrastruktur terus dilakukan untuk meningkatkan daya ungkit perekonomian.

Pemerintah pusat pun, kata dia, tidak menutup mata terkait kebutuhan infrastruktur di provinsi ini. Jalan, jembatan, pelabuhan, bandar udara terus dibangun untuk mendukung koneksitas antar daerah.

"Bertahap semua akan dibangun. Pembangunan pelabuhan di Masni diharapkan bisa meningkatkan arus transportasi laut baik orang maupun barang," katanya.

Ia berharap masyarakat mendukung pembangunan ini agar berjalan lancar. Masyarakat juga diimbau menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut agar iklim investasi positif.

"Pelabuhan ini ada untuk masyarakat. Kalau pelabuhan sudah jadi dan beroperasi peluang usaha akan terbuka. Keamanan harus dijaga, jangan ada yang ganggu, tuntut ini itu," katanya.

Ia pun berharap, sektor pertanian dan perkebunan di kawasan transmigrasi Manokwari itu terus digenjot. Produksi pertanian dan perkebunan di wilayah tersebut diharapkan tak hanya mencukupi kebutuhan pangan Manokwari.

"Kalau produksinya tinggi atau surplus kita bisa kirim ke daerah lain sehingga harganya stabil dan petani tidak rugi," demikian Dominggus Mandacan.

Baca juga: Teluk Wondama kembali membuka program transmigrasi

Baca juga: Tujuh aspek kebijakan percepatan pembangunan Papua disiapkan Bappenas

Baca juga: Pelabuhan internasional akan dibangun di Seget, Sorong

Pewarta: Toyiban
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020