Bandung (ANTARA News) - Bagi artis dan presenter Shahnaz Haque, untuk menjadi seorang "Duta Demam Berdarah" (DBD), seseorang tidak harus pernah mengalami penyakit tersebut, tetapi yang terpenting adalah kepedulian.

"DBD ini kan sebenarnya kan penyakit lama. Sudah ada di Indonesia dari 20 tahun yang lalu. Tapi kenapa masalah ini tidak selesai sampai sekarang. Apa yang salah?," kata Shahnaz yang sudah dua tahun menjadi "Duta Baygon" dalam pemasyarakatan pencegahan Demam Berdarah, di kantor Kelurahan Sekeloa, Bandung, Rabu.

Pada acara di kawasan perkampungan padat itu, istri penabuh drum Gilang Ramadhan tersebut mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjadi juru pemantau jentik (jumantik).

Shahnaz juga memberikan semangat kepada para calon jumantik agar mereka peduli menjaga kebersihan supaya terhindar dari nyamuk penyebar demam berdarah.

"Para jumantik harus aktif, karena berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, wilayah yang jumantiknya aktif, tingkat mayarakat yang terserang penyakit DBD rendah," katanya sambil sesekali melempar candaan ringan selama penyuluhan berlangsung.

Dua tahun menjadi duta pencegahan DBD, menurut Shahnaz, menjadikan dirinya menguasai semua yang berhubungan dengan penyakit tersebut.

Kampanye pencegahan DBD telah dilakukan Shahnaz sejak tahun 2008 dan sebelumnya kampanyenya difokuskan ke Posyandu dan sekolah dasar.

"Kalau ditanya kenapa saya mau menjadi duta, saya akan membalik pertanyaannya. Kenapa saya tidak mau? Karena ini masalah kepedulian kita. Kebiasaan manusia kan gampang lupa susah inget. Nah, di situlah saya berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat," kata Shahnaz.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010