Jakarta (ANTARA) - Pasar otomotif terbesar di dunia, China, memperkirakan penjualan kendaraan ramah lingkungan baik bertenaga listrik dan hidrogen akan mengalami peningkatan hingga 20 persen pada tahun 2025. 

Dikutip dari Reuters, Selasa, saat ini kendaraan baru dengan teknologi ramah lingkungan itu, masih hanya menyumbang penjualan sebanyak lima persen dari keseluruhan.

Penjualan kendaraan dari new energy vehicles (NEV) yang mencakup kendaraan listrik baterai, hibrida plug-in, dan sel bahan bakar hidrogen akan meningkat karena industri NEV China telah meningkatkan teknologi dan daya saing mereka.

Pihak otoritas China, Dalam hal ini menganjurkan adanya peningkatan yang signifikan dalam teknologi komponen kendaraan listrik dan membangun jaringan pengisian daya kendaraan listrik serta pertukaran baterai yang lebih efisien untuk membuat kendaraan listrik yang lebih nyaman.

Saat ini pemerintah China, akan lebih meningkatkan sistem kuota mobil ramah lingkungan dan memandu para pembuat mobil untuk memperbanyak membuat kendaraan ramah lingkungan, setelah mengakhiri subsidi NEV dalam dua tahun dan meningkatkan penjualan NEV untuk keperluan umum seperti bus dan truk.

Perusahaan seperti Tesla Inc, Volkswagen AG dan Nio Inc telah memperluas produksi kendaraan listrik mereka di China, dengan penjualan diperkirakan sekitar 1,1 juta unit tahun ini.

Baca juga: Porsche luncurkan Panamera Turbo E-Hybrid bermesin Biturbo

Baca juga: Sejarah 25 tahun Honda CR-V, tipe LX hingga mesin hybrid

Baca juga: Honda City Hybrid meluncur, langsung dipesan 5.000 unit di Malaysia
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020