Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan perlu komitmen dan sinergi dari semua pihak dalam mengembangkan potensi dan karakter peserta didik yang memiliki nilai-nilai Pancasila dan mampu bersaing di kompetisi global.

"Satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan sektor swasta bersama-sama dalam mengupayakan pengembangan potensi peserta didik lewat olah hati, pikir, rasa dan raga yang seimbang," kata Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud Hendarman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Komitmen dan upaya bersama tersebut bertujuan untuk mewujudkan putera dan puteri Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

Untuk itu, diperlukan komitmen semua pemangku kepentingan pendidikan, baik yang berada dalam pemerintahan maupun masyarakat luas dalam mengelola dan membiayai pembangunan pendidikan dan kebudayaan.

Di samping itu, Hendarman mengatakan semua pihak juga harus bersama-sama mewujudkan agenda pembangunan Indonesia terkait revolusi mental dengan arah kebijakan revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memberikan arahan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerja sama industri dan talenta global.

Pembangunan SDM dilaksanakan dalam dua agenda pembangunan yakni meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing; dan revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.

Hendarman menuturkan agenda pembangunan penguatan karakter akan mendukung terwujudnya revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan arah kebijakan revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila.

Revolusi mental itu dilakukan dalam berbagai aspek yakni dalam sistem pendidikan untuk memperkuat nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti; dan dalam tata kelola pemerintahan untuk penguatan budaya birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif.

Revolusi mental juga dilakukan melalui pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewargaan, wawasan kebangsaan, dan bela negara untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

Baca juga: Tjahjo Kumolo: Revolusi mental aparatur negara keharusan pembangunan

Baca juga: Perlu revolusi mental agar warga bangga dengan produk dalam negeri

Baca juga: Puan tegaskan urgensi gerakan Revolusi Mental capai kemajuan

Baca juga: Kemendagri dorong daerah bentuk Gugus Tugas Revolusi Mental

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020