Jakarta (ANTARA) - Gojek melalui lengan bisnisnya di bidang periklanan, Promogo, meluncurkan layanan media luar ruang GoScreen yang memungkinkan iklan menjadi lebih efektif, optimal dan tepat sasaran.

GoScreen mengusung teknologi object recognition dan network data yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk dapat menghitung impresi.

"GoScreen pada dasarnya menggabungkan kemampuan Gojek, mulai dari teknologi hingga operasional, untuk memungkinkan pengiklan menjangkau target audience dengan cara lebih kreatif di luar rumah," ujar Chief Commercial Officer Gojek, Antoine de Carbonnel, dalam konferensi pers virtual, Senin.

Sebagaimana diketahui, lanjut Antoine, periklanan telah banyak berubah beberapa tahun belakangan, seiring dengan konsumen yang telah menggunakan berbagai teknologi. Hal ini menjadi kesempatan sekaligus tantangan bagi brand untuk terhubung dengan target audience.

Baca juga: Gojek hadirkan fitur baru lindungi mitra driver dari order fiktif

Baca juga: Riset LD FEB UI: Gojek andalan masyarakat, bantu adaptasi saat pandemi


Menurut Antoine, berkembangnya teknologi menjadi kesempatan bagi brand untuk lebih kreatif, namun juga tantangan bagi brand karena saat ini pengiklan harus dapat mengukur efektivitas dari pengeluaran pemasaran mereka.

"Salah satu yang menjadi pembeda dari GoScreen adalah GoScreen memiliki skala yang besar karena ditunjang oleh ribuan mitra pengemudi, dapat mengukur kinerja iklan berdasarkan lokasi, dan mengukur impresi iklan secara real-time. Inovasi ini kami harap brand dan pengiklan dapat menyampaikan pesan mereka secara efisien," kata Antoine.

Tidak hanya itu, inovasi dari Gojek ini, Antoine menambahkan juga memberi dampak sosial. GoScreen memungkinkan mitra pengemudi yang berpartisipasi untuk mendapatkan pemasukan tambahan, 15 hingga 20 persen.

Antoine mengungkapkan Gojek melakukan pembagian pendapatan dari iklan bersama para mitra pengemudi, sekaligus memberi kesempatan bagi para Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk lebih dapat mengakses media luar ruang.

Lebih lanjut, Direktur Promogo, Kiranjeet Purba, secara teknis menjelaskan GoScreen memiliki teknologi object recognition dan network data yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk dapat menghitung impresi -- membedakannya dengan orang yang hanya lalu lalang.

GoScreen telah melakukan uji coba dengan menggandeng Publicis Media, yang menurut Kiranjeet menghasilkan angka yang cukup menggembirakan, terlebih pada saat pandemi di mana orang sebagian besar berada di rumah.

"Di lihat dari sisi Publicis dengan Disney Plus pilot project, kita belajar bahwa walaupun di era pandemi kita melihat lebih dari 850.000 orang dengan 4 juta impression, dan itu adalah sebuah angka yang luar biasa di kala pandemi," ujar Kiran.

Sementara, dari sisi jumlah mitra pengemudi, target dari Gojek Promogo ini hingga akhir 2021 mencapai 20.000 ribu GoScreen, yang berarti 20.000 mitra pengemudi akan diutilisasi dengan GoScreen.

Saat ini layanan GoScreen masih tersedia di Jakarta, dan ditargetkan akan merambah kota kedua dan ketiga pada 2021. Pengenalan layanan GoScreen pada kuartal empat ini juga diharap dapat menjadi solusi bagi agensi yang membuat rencana pengiklanan tahun 2021, sehingga GoScreen dapat dikomersialisasikan mulai Januari 2021.


Baca juga: GoFood dorong kemajuan usaha kuliner lewat edukasi-jejaring KOMPAG

Baca juga: Memburu kode berhadiah lewat aplikasi Code Hunter

Baca juga: Gojek kerahkan tim untuk sosialisasi jaga jarak ke pengemudi

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020