Pemetaan kompetensi di bidang akademik ini sangat penting
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Indonesian International Education (IIE) dalam meningkatkan kompetensi bahasa asing terutama kemampuan bahasa Inggris para dosen dan mahasiswa.

Kerja sama itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Senin.

"Kerja sama ini melingkupi pemetaan kemampuan dosen dan juga peningkatan kompetensi para dosen dan mahasiswa," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani.

Untuk tahap awal, tambah dia, jumlah dosen yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 100 orang. Namun mulai tahun 2021, akan ditingkatkan karena sudah masuk ke dalam anggaran Ditjen Dikti.

"Tahun depan, seluruh dosen yang ada di 10 destinasi wisata baru akan dipetakan kompetensinya. Kemudian ditingkatkan kompetensinya," tambah dia.

Baca juga: Mahasiswa asing berperan sebar Bahasa Indonesia

Baca juga: Kemampuan bahasa Inggris dosen-mahasiswa Unifa Makassar diperdalam


Paris menjelaskan hal itu sejalan dengan amanah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang mengatakan bahwa transformasi ekonomi pascapandemi COVID-19 dapat dilakukan melalui pendidikan tinggi.

Pasalnya, seluruh anggota komunitas pendidikan tinggi merupakan orang yang berpendidikan dan pastinya memiliki kompetensi yang unggul.

Direktur IIE, Diana Jahja, mengatakan sertifikasi ujian bahasa asing memiliki arti yang besar bagi pihaknya.

"Pemetaan kompetensi di bidang akademik ini sangat penting, karena ujian TOEFL menggunakan standar internasional. Melalui pemetaan ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana kemampuan dosen dan mahasiswa kita," kata Diana.

Secara keseluruhan, lanjut Diana, hasil ujian TOEFL di Indonesia cukup bagus. Setiap tahun ada 100.000 peserta ujian TOEFL ITP di Indonesia, dengan nilai rata-rata 472 dan menempati posisi keenam di seluruh dunia.

"Posisi Indonesia di atas Jepang yang mana skornya 461 dan Saudi Arabia dengan skor 443," terang Diana.

Baca juga: Kemendikbud kritik judul film Indonesia pakai bahasa asing

Baca juga: Badan Bahasa dorong pekerja asing wajib berbahasa Indonesia

 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020