memanfaatkan tanaman dan tumbuhan sekitar lingkungan untuk kepentingan sosial
Gianyar, Bali (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengagumi TK Puri Damai di Ubud, kabupaten Gianyar, Propinsi Bali karena mendidik siswa taman kanak-kanak untuk mengenal lingkungan dan alam sekitar rumahnya, untuk kepentingan ekonomi dan sosial.

“Bayangkan, sejak pendidikan TK, mereka bisa mendorong orang tuanya, kakek dan neneknya, untuk memanfaatkan tanaman dan tumbuhan sekitar lingkungan untuk kepentingan sosial seperti kesehatan dan juga untuk agrobisnis,” kata Nadiem, setelah melihat dan mendengar pendidikan di TK Lingkungan Puri Damai, Ubud, Gianyar, Senin.

Saat mengunjungi TK berwawasan lingkungan itu, menteri didampingi oleh Bunda PAUD Kabupaten Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, Kadis Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra, dan Rusmarini dan I Wayan Damai dari Yayasan Puri Damai Ubud.

Wayan Damai menceritakan kepada mendikbud bahwa anak-anak TK telah mendorong orang tua mereka, bahkan kakek nenek mereka untuk memanfaatkan tanaman dan tumbuhan di lingkungan sekitar untuk kepentingan kesehatan , bahkan ada yang punya agorbisnis setelah mendengarkan manfaat tanaman dan tumbuhan dari anak-anak mereka yang masih pendidikan TK.

Wayan menuturkan proses pembelajaran di TK/PAUD yang dibangun pada tahun 1998 ini, sebesar 80 persen belajar tentang alam dan lingkungan di alam sekitar. Anak didik sejumlah 64 siswa dengan 5 orang guru.

“TK Puri Damai ini membuktikan bahwa konsep merdeka belajar sudah berjalan jauh sebelumnya,” kata Nadiem yang memiliki program pendidikan Merdeka Belajar. Program ini memberikan kewenangan guru, murid, pengelola sekolah untuk melakukan berbagai inovasi dalam sistem pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat sekitarnya.

Baca juga: Nadiem Makariem: PAUD kunci pembangunan SDM sepanjang hayat

Baca juga: Standar pendidikan untuk PAUD dan PJJ dikembangkan BSNP


“Tidak semua anak-anak di Indonesia , termasuk di Bali dapat menikmati metoda pembelajaran seperti ini, mengalami pembelajaran di alam. Apa yang dipelajari dapat dihubungkan langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Dan itu sebenarnya model atau tipe pembelajaran yang cocok untuk TK/PAUD. Pembelajaran yang bermakna, bukan hanya sekedar teori,” kata Menteri Nadiem Makarim.

“ Merdeka belajar ini adalah Gerakan yang sedang kita lakukan, saya disini bukan hanya sebagai Menteri Pendidikan namun saya juga selaku kepala Gerakan merdeka belajar,” tegas Mendikbud.

Sementara itu, Ketua PAUD Gianyar Surya Adnyani Mahayastra mengatakan Pemkab Gianyar mendapat penghargaan khususnya di bidang pendidikan karena Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengunjungi salah satu PAUD yang ada di Kabupaten Gianyar, yakni di Puri Damai Ubud.

“Dipilihnya lokasi TK/PAUD Lingkungan Puri Damai ini sebagai lokasi kunjungan, karena Menteri Nadiem Makarim sangat tertarik dengan konsep pembelajarannya berbasis lingkungan dan budaya lokal,” katanya

“ Jika kita lihat dari segi fisik bangunan terlihat sangat sederhana, namun manfaat yang dirasakan anak-anak itu sangat luar biasa. Karena secara otomatis mereka mengenal tumbuhan, diajari mengenal tanaman, apa manfaatnya kemudian diolah dan bisa dimanfaatkan bagi Kesehatan tubuh,” jelas Bunda Adnyani Mahayastra.

Ia melaporkan untuk saat ini di Kabupaten Gianyar jumlah TK/PAUD ada sejumlah 239 lembaga, dengan 13 TK negeri dan siswa sebanyak 9150 siswa. Didukung oleh guru sebanyak 985 orang.

Baca juga: Dirjen : Murid PAUD dan SD paling terdampak belajar dari rumah

Baca juga: Mendikbud tekankan pentingnya kualitas interaksi guru-murid di PAUD



Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020