Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara atas jasa-jasanya, antara lain berjuang mengusir Portugis yang menjajah wilayahnya.

Dijadwalkan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional diberikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020.

Dikutip dari Kementerian Sosial, Sultan Baabullah merupakan sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara Tahun 1570 dan 1583.

Ia lahir di Ternate, 10 Februari 1528, berkuasa menggantikan ayahnya Sultan Khairun yang meninggal akibat dibunuh oleh Portugis.

Ia dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis dari Ternate pada 15 Juli 1575.

Selama masa pemerintahannya, Ia juga berhasil membawa Kesultanan Ternate kepada puncak kejayaannya di akhir abad ke-16.

Di bawah penguasaannya pula Maluku berperan dalam jaringan rempah Asia dan perdagangan rempah juga meningkat signifikan.

Wilayah kekuasaan Sultan Baabullah di Indonesia timur mencakup sebagian besar Kepulauan Maluku, Sangihe dan sebagian dari Sulawesi.

Pengaruh Ternate pada masa kepemimpinannya bahkan mampu menjangkau Solor (Lamaholot), Bima (Sumbawa bagian timur), Mindanao, dan Raja Ampat.

Maka ia dijuluki penguasa 72 negeri yang semuanya memiliki raja yang tunduk kepadanya hingga menjadikan kesultanan Ternate sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia timur.

Sultan Babbullah meninggal 25 Mei 1583 pada usia 55 tahun.

Karena perannya tersebut dalam melepaskan Ternate dan Maluku dari penjajahan Portugis dan mampu membawa kemakmuran bagi wilayahnya maka ia dianggap layak mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020