Hari pahlawan ini berarti juga hari para petani, sebab mereka menjadi bagian yang harus kita apresiasi sebagai pejuang dan pahlawan saat ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 10 November, mengajak semua pihak untuk semakin menghargai kontribusi para petani dalam menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo secara khusus memberi apresiasi pada semua petani yang selama ini telah menjadi bagian penting dalam penyediaan pangan nasional. Menurut Mentan, petani juga harus dipandang sebagai pejuang pangan.

"Hari pahlawan ini berarti juga hari para petani, sebab mereka menjadi bagian yang harus kita apresiasi sebagai pejuang dan pahlawan saat ini," kata Mentan saat menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Ruang Agriculture War Room Kementan, Selasa.

Mentan mengatakan merebaknya pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah menyadarkan masyarakat dunia bahwa sebuah negera bisa menjadi kuat dan besar karena tersedianya pangan dengan sangat baik. Apalagi, peran petani terbukti mampu meningkatkan produktivitas.

Selain itu, kinerja sektor pertanian di tengah pandemi juga patut diapresiasi. Pada kuartal III-2020, neraca dagang sektor pertanian tumbuh positif hingga mencapai 2,15 persen (YonY).

Berdasarkan data BPS, sektor pertanian berkontribusi besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) di mana pada kuartal-II 2020 tumbuh hingga mencapai 2,19 persen dan kuartal III masih tumbuh 2,15 persen. Ada pun kontribusi PDB di kuartal III 2020 mencapai 14,58 persen.

Oleh karena itu, Mentan menyebutkan kekuatan dan semangat kebersamaan serta gotong-royong para petani dengan semua pemangku kepentingan, termasuk jajaran Kementerian adalah bagian penting sebagai strategi paling utama dalam memajukan kesejahteraan petani.

"Apakah negara bisa maju tanpa makanan yang tersedia dengan baik. Berarti di situlah kontribusi petani sebagai pejuang dan pahlawan Tanpa makanan kesehatan pun terganggu, tanpa makanan pandemi jauh lebih berbahaya," kata Mentan Syahrul.

Baca juga: Apa kata anggota DPR soal generasi muda jadi petani
Baca juga: Evita: Sejumlah petani di Jawa Tengah belum dapat Kartu Tani

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020