Jakarta (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia Care menyalurkan bantuan logistik kepada para pengungsi Gunung Merapi di Wisma Nugraha Mertoyudan Magelang akhir pekan ini. 

Siaran pers Indonesia Care menyebutkan, ribuan warga dengan tempat tinggal radius lima kilometer dai bibir kawah masih memilih tinggal di pengungsian karena abu vulkanik dan kepulan asap masih terus disemburkan dari kawah magma.

Di Wisma Nugraha Mertoyudan Magelang paling tidak ada 270 jiwa lebih yang mengungsi. "Alhamdulillah hari ini (Jumat, 13/11) Indonesia Care telah berhasil menyalurkan kembali bantuan logistik bagi pengungsi di mertoyudan ini. Mulai dari beras, sayur mayur, masker, air mineral dan makanan ringan lainnya," ujar direktur eksekutif Indonesia Care, Lukman Azis di lokasi pengungsian.

Lukman mengungkapkan bantuan dalam tahap darurat diperlukan agar para pengungsi bisa bertahan hidup dengan pangan, fasilitas kesehatan dan air bersih.
"Setelah bantuan ini, dalam waktu dekat kita juga akan kembali mengirimkan bantuan tahap dua," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur operasional Indonesia Care, Mukhsin yang hadir mendampingi mengungkapkan bantuan tahap kedua bisa saja didistribusikan bukan ditempat yang sama.

"Masih ada beberapa kantong pengungsi yang minim bantuan. Insya Allah kami coba tahap dua ke lokasi-lokasi tersebut," kata Mukhsin.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa tengah belum bisa memastikan saat erupsi berakhir dan hingga kini Merapi masih berstatus siaga.

Mukhsin mengemukakan dentuman dari puncak Merapi sesekali masih terdengar terutama malam hari padahal tim Indonesia care berada 15 km dari puncak Merapi. "Jelas terdengar kalau malam hari," ungkapnya. 

Ia berharap dukungan para dermawan tidak mengendur mengingat ancaman abu vulkanik dan lahar dingin masih mengancam.
"Sewaktu-waktu bisa terjadi letusan. Yuk bantu terus melalui Indonesia Care di rekening BNI Syariah 7000-555-292," imbuh alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020